Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KAPOLDA Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan melakukan pengecekan dan peninjauan langsung ke lokasi terjadinya pesta rakyat makan gratis syukuran pernikahan Wakil Bupati (Wabup) Garut, Luthfianisa Putri Karlina-Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7) di Pendopo, alun-alun Lapang Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut.
Peninjauan dilakukan menyusul kejadian tragis menyebabkan tiga orang meninggal dunia, terdiri dari Vania Aprilia, 8, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dewi Jubaedah, 61, warga Kecamatan Sukawening dan Anggota Polsek Karangpawitan Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri, 39.
Kapolda Jabar Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya memastikan proses evakuasi korban dan pendataan, serta penanganan pasca kejadian berjalan sesuai prosedur dan melakukan dialog dengan jajaran Polres Garut, panitia penyelenggara acara, serta perwakilan keluarga korban.
"Kami turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini dan peninjauan dilakukan untuk memastikan bahwa segala bentuk penanganan terhadap korban termasuk penghormatan terakhir kepada anggota kami yang gugur dalam tugas, dilakukan secara layak," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu 19/7/2025)
Rudi mengatakan, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terutama terhadap pengamanan kegiatan berskala besar, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang dan memerintahkan jajarannya untuk mengusut tuntas potensi kelalaian atau faktor teknis memicu kericuhan dan menyebabkan korban jiwa. Akan tetapi, Kepolisian menginventarisasi kronologi kejadian secara rinci, termasuk mekanisme antrean pembagian makanan gratis yang memicu desakan warga.
"Proses pendataan dan pendampingan terhadap keluarga korban masih terus berlangsung khusus bagi keluarga Bripka Cecep Saeful Bahri, memastikan seluruh hak sebagai anggota Polri yang gugur dalam tugas akan dipenuhi dan diberikan dengan penuh hormat. Pengecekan lokasi sebagai bentuk kehadiran negara dan kepolisian menjamin transparansi, kepedulian terhadap korban, masyarakat sebagai bentuk komitmen kami hadir bertanggung jawab setiap kejadian melibatkan keselamatan publik," ujarnya.
Sebelumnya, pesta rakyat makan gratis pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina, sekaligus putri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto di Kawasan Pendopo Alun-alun Lapang Oto Iskandar Dinata berakhir tragis. Kericuhan tersebut terjadi, Jumat (18/7) sekitar pukul 13.00 WIB telah menyebabkan 26 orang pingan, luka-luka termasuk 3 meninggal. (H-2)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengaku menerapkan kebijakan jumlah rombongan belajar (rombel) per kelas 50 orang semata-mata untuk memprioritaskan akses pendidikan anak.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan, pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Dedy Mulyadi yang dilakukannya di Pendopo dan Alun-alun lapangan Oto Iskandar Dinata tidak dilanjutkan.
Keputusan Gubernur Jawa Barat berkaitan hal tersebut, tidak ada diksi menyangkut sekolah swasta. Ini bisa dimaknai regulasi tersebut hanya berpihak kepada sekolah berstatus negeri.
Disdik Jabar bersikukuh tetap menerapkan kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi ini.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
SIANG itu, langit di atas Alun-alun Oto Iskandar Dinata tampak biasa saja.
KPAI mendorong kepolisian mengecek pengabaian hak anak di olah TPK dalam insiden pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pesta rakyat syukuran makan gratis pernikahan ada penambahan korban dan tercatat 30 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved