Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Dedi Mulyadi Tinjau Rumah Singgah yang Dirusak, Serahkan Bantuan Pribadi Rp100 Juta

Media Indonesia
01/7/2025 11:33
Dedi Mulyadi Tinjau Rumah Singgah yang Dirusak, Serahkan Bantuan Pribadi Rp100 Juta
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.(MI/Depi Gunawan)

GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan kunjungan langsung ke rumah singgah milik Maria Veronica Nina yang berada di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Cidahu, Sukabumi, Senin (30/1). Kunjungan ini dilakukan tidak lama setelah rumah singgah tersebut mengalami perusakan yang diduga dilakukan oleh sekelompok warga.

Dalam kunjungannya, Dedi menyaksikan secara langsung kondisi bangunan yang mengalami kerusakan akibat aksi anarkis tersebut. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian itu dan mengambil langkah konkret dengan memberikan bantuan secara pribadi kepada keluarga yang menempati rumah singgah tersebut. Dedi menyampaikan bahwa ia telah mentransfer dana sebesar Rp100 juta sebagai bentuk tanggung jawab moral dan solidaritas, agar proses pemulihan dan perbaikan rumah bisa segera dimulai.

“Saya sangat menyayangkan tindakan brutal yang merusak bangunan ini. Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan dari sudut mana pun dan jelas melanggar hukum. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menanggung biaya perbaikannya secara pribadi. Dana sebesar Rp100 juta sudah saya kirimkan kepada keluarga Pak Yongki agar segera digunakan untuk memperbaiki rumah ini,” ungkap Dedi.

Lebih lanjut, Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan pelanggaran hukum yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Ia menekankan bahwa tindakan perusakan tersebut tergolong sebagai tindak pidana dan harus diproses secara hukum. 

Oleh karena itu, ia mendukung penuh langkah aparat kepolisian, khususnya Polres Pelabuhan Ratu, yang tengah melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Ia juga berkomitmen untuk mengawal jalannya proses hukum agar dilakukan secara transparan dan adil.

“Saya percaya aparat kepolisian akan menjalankan tugasnya secara profesional dan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Sebagai kepala daerah, saya juga akan memantau secara langsung perkembangan kasus ini hingga tuntas,” tegasnya.

Selain aspek hukum dan perbaikan fisik bangunan, Gubernur Dedi juga menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Ia menunjukkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi mental keluarga Yongki, terutama istri dan anak-anaknya yang selama ini turut mengelola rumah singgah tersebut. Menurutnya, peristiwa ini tidak hanya merusak secara fisik, tetapi juga berpotensi meninggalkan trauma psikologis yang mendalam.

Sebagai pemimpin daerah, Dedi menegaskan komitmennya dalam menjaga keharmonisan sosial dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antarumat beragama di wilayah yang dipimpinnya. Ia mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk kembali mempererat tali persaudaraan dan hidup berdampingan dengan damai, tanpa memandang perbedaan keyakinan atau latar belakang.

“Saya ingin memastikan bahwa kehidupan masyarakat di sekitar rumah singgah ini bisa kembali berjalan dengan damai dan harmonis. Mari kita rawat bersama semangat toleransi dan saling menghargai perbedaan, demi menciptakan Jawa Barat yang damai dan Indonesia yang lebih maju,” pungkas Dedi.

Sebelumnya, pembubaran kegiatan retreat pelajar Kristen di rumah singgah tersebut sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak sejumlah warga merusak fasilitas rumah, memecahkan kaca jendela, menghancurkan taman, merusak gazebo, fasilitas MCK, serta mendorong satu unit motor ke sungai. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/6), dipicu kekhawatiran warga terkait rumah tersebut akan digunakan sebagai tempat ibadah tanpa izin. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner