Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Gejala Peningkatan Aktivitas Tangkuban Parahu Seperti Erupsi 2019

Depi Gunawan
03/6/2025 19:01
Gejala Peningkatan Aktivitas Tangkuban Parahu Seperti Erupsi 2019
Petugas di Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, melakukan pengamatan.(MI/DEPI GUNAWAN)

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan terjadi lonjakan aktivitas kegempaan Gunung Tangkuban Parahu cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

Dalam laporan 24 jam terakhir, tercatat 13 kali gempa hembusan dan gempa low frekuensi hingga sebanyak 134 kali. Angka ini jauh di atas rata-rata aktivitas Gunung Tangkuban Parahu biasanya.

"Untuk aktivitas Tangkuban Parahu memang sedang meningkat khususnya gempa low frekuensi (LF) atau frekuensi rendah. Nah biasanya kisaran di bawah 10, namun untuk frekuensi gempa sendiri itu kemarin 100 dan hari ini 134 kali, jadi meningkat di dua hari," kata Ketua Tim Kerja Gunungapi pada Badan Geologi, Heruningtyas di Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (3/6).

Meski demikian, status Gunung Tangkuban Parahu masih berada di Level I (Normal). Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi letusan freatik Tangkuban Parahu karena gejalanya persis seperti kejadian 2019 lalu.

"Dari 2019 sampai saat ini, paling signifikan low frekuensi dan gempa hembusan, gejalanya sama, peningkatan gempa LF dan hembusan," ungkapnya.

Tim dari Badan Geologi akan melakukan pengukuran gas vulkanik di Kawah Ratu dan menyampaikan data aktual aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.

Menurutnya, evaluasi aktivitas gunung akan terus dilakukan secara berkala oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

"Kalau untuk rekomendasi kita, karena yang paling aktif di Kawah Ratu dan itu juga bekas erupsi di tahun 2019 itu dari informasi pengamat memang belum ada peningkatan kolom ketinggian asap. Tapi untuk sekarang imbauannya jangan terlalu lama beraktivitas di dekat kawah," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Operasional TWA Tangkuban Parahu, Ruslan Kaban mengklaim bahwa situasi di kawasan wisata masih dalam kondisi aman dan terkendali.

"Kondisinya masih normal, aktivitas hembusan masih dalam batas aman. Walaupun ada peningkatan, kita lihat langsung di lapangan situasinya masih terkendali," ungkapnya.

Menurut dia, aktivitas vulkanik yang naik turun adalah hal wajar di gunung api aktif seperti Tangkuban Parahu. Operasional di kawasan wisata tetap berjalan mengikuti prosedur standar keselamatan.

“Standar operasional tetap kami jalankan. Contohnya, kendaraan wisatawan wajib parkir menghadap keluar dari arah kawah agar memudahkan evakuasi bila diperlukan. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak vulkanologi,” katanya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner