Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkab Bandung Barat Tunggu Pasokan Vaksin PMK dari Kementerian Pertanian

Depi Gunawan
10/1/2025 18:01
Pemkab Bandung Barat Tunggu Pasokan Vaksin PMK dari Kementerian Pertanian
Peternak sapi perah di Bandung Barat tengah memberi pakan.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat menunggu pasokan vaksin dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Berdasarkan data dinas terkait, sejak Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 terdapat 229 sapi di wilayah ini yang terpapar PMK. Empat ekor sapi mati dan 10 di antaranya dipotong paksa.

Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, pihaknya tidak bisa memproduksi dan menyediakan vaksinasi, sehingga harus mengandalkan pasokan dari pemerintah pusat.

"Kita tunggu dari pusat ketersediaan dan regulasinya. Kalau ada vaksin pasti kita lakukan vaksinasi, tapi kan kita gak punya, karena kami gak bisa produksi vaksin," katanya, Jumat (10/1).

Dia menyatakan, melonjaknya kasus PMK hingga berdampak pada penurunan produktivitas susu sapi pada 2023 lalu menjadi pengalaman pemerintah dalam mengendalikan wabah ini.

"Kita yakin bisa mengendalikan PMK, sehingga tak menelan kerugian besar bagi peternak di Bandung Barat," ujarnya.

Jika ketersediaan vaksin telah ada, ia memastikan akan bergegas langsung ke langkah penyuntikan. Selain itu, pemerintah bakal gencar mengedukasi penanganan PMK kepada peternak serta memperketat lalu lintas hewan ternak terutama dari wilayah yang jadi pusat wabah.

"Kalau ada vaksin pasti kita gencarkan. Kemudian untuk lalu lintas ternak tentu kita juga menunggu arahan dari provinsi," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dispernakan Bandung Barat, Wiwin Aprianti mengatakan, pihaknya memiliki stok vaksin PMK sebanyak 30 ribu dosis yang telah disuntikkan di 10 kecamatan pusat ternak hewan.

Untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity hewan ternak, pihaknya menunggu suntik vaksin dosis kedua atau booster.

"Memang kita punya stok vaksin 30 ribu, nah ini sedang terus digenjot penyuntikannya. Update terakhir baru 70% dari total sasaran. Untuk suntik booster kami menunggu dari pusat. Kabarnya baru ada bulan Februari," ungkapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner