Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sebanyak 229 Sapi di Bandung Barat Terpapar PMK

Depi Gunawan
09/1/2025 18:54
Sebanyak 229 Sapi di Bandung Barat Terpapar PMK
Seorang peternak sapi tengah memberi pakan kepada ternaknya.(MI/DEPI GUNAWAN)

KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat kembali merebak. Kondisi itu terjadi diduga akibat penularan dari wilayah pusat wabah PMK di Jawa Timur dan wilayah Jawa Barat bagian timur seperti Tasikmalaya dan Garut.

Data Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), sepanjang Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 sudah ada 229 sapi yang terpapar PMK. Dari jumlah itu, empat ekor sapi mati dan 10 ekor di antaranya dipotong paksa.

Kepala Bidang Keshatan Hewan (Keswan) Dispernakan Bandung Barat Acep Rohimat membenarkan bahwa peningkatan kasus PMK disebabkan adanya lalu lintas hewan ternak dari pusat-pusat wabah tidak bisa dibendung masuk Bandung Barat.

"Betul kasusnya naik lagi, sudah ada 229 ekor sapi terpapar. Kebanyakan yang terpapar itu sapi baru tiba dari Jawa, karena  sekarang peternak mulai penggemukan untuk persiapan Idul Adha," katanya, Kamis (9/1).

Pihaknya telah berusaha untuk memperketat lalu lintas ternak dari daerah yang terjangkit wabah PMK. Namun para bandar ternak kerap kucing-kucingan, sehingga lolos dari pengawasan.

"Pembatasan lalu lintas ternak sudah kita perketat sejak dulu. Tapi para bandar selalu bandel karena ingin cari untung," jelasnya.

Untuk mencegah lebih banyak hewan yang tertular, pihaknya telah menyebarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh peternak untuk melakukan base security atau pemisahan terhadap hewan yang sakit sebagai bentuk antisipasi PMK.

"Sudah kita minta peternak untuk memisahkan hewan sakit dan hewan baru datang dengan yang lama. Kemudian pembersihan kandang dan sekitarnya serta pembatasan lalu lintas hewan," ungkapnya.

Pemkab Bandung Barat sejauh ini belum menyediakan vaksin PMK. Pihaknya menganjurkan kepada para peternak untuk menyediakan vaksin secara mandiri.

"Jadi mereka (peternak) mengadakan sendiri. Kalau ada kita bantu untuk aplikasinya. Bagi peternak yang 1-2 ekor saat ini kita lagi pengajuan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," tambahnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner