Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wilayah Selatan Cianjur Porak-poranda Diterjang Bencana

Benny Bastiandy
06/12/2024 19:26
Wilayah Selatan Cianjur Porak-poranda Diterjang Bencana
Rumah warga di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak berat akibat pergerakan tanah.(MI/BENNY BASTIANDY)

WILAYAH selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, porak-poranda akibat bencana hidrometeorologi pada Rabu (4/12). Hampir separuh wilayah Kabupaten Cianjur yang berada di selatan itu diterjang banjir, pergerakan tanah, hingga tanah longsor.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini memicu berbagai bencana hidrometeorologi. Terutama di wilayah selatan Kabupaten Cianjur yang berkarakteristik kontur tanah labil.

"Ada 15 kecamatan yang dilanda bencana di Kabupaten Cianjur. Hampir semuanya berada di wilayah selatan," ujarnya, Jumat (6/12).

Pada Kamis (5/12) Herman dan rombongan jajaran perangkat daerah teknis meninjau berbagai lokasi terdampak bencana. Salah satunya di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta.

Di wilayah itu, Herman mendatangi lokasi pergerakan tanah. Terdapat puluhan bangunan rumah warga yang rusak akibat pergerakan tanah.

"Di Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, bencana memporak-porandakan puluhan rumah. Ada 43 kepala keluarga. Mayoritas rumah warga kondisinya hancur," ujarnya.

Warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Upaya itu perlu dilakukan karena rumah warga sudah tak layak ditempati. Sementara pergerakan tanah masih berpotensi terjadi karena curah hujan masih cukup tinggi.

"Ini jalan juga sleding-nya hampir satu meter. Fasilitas umum seperti sekolah dan masjid juga rusak," tutur dia.

Ke-15 wilayah di Kabupaten Cianjur yang diterjang bencana hidrometeorologi berada di Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.

Dari berbagai kejadian bencana, terdapat 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, serta 73 rumah terancam.

Terdapat korban jiwa sebanyak 3 orang. Mereka yang meninggal dunia terdiri dari 2 orang tertimbun tanah longsor dan 1 orang terbawa arus saat banjir bandang serta 1 orang luka-luka.

Jumlah warga yang terdampak berdasarkan data sementara sebanyak 1.375 jiwa. Sementara infrastruktur yang mengalami kerusakan terdiri dari 31 titik jalan dan 2 irigasi.

"Tapi ini datanya terus berubah karena setiap hari bertambah berdasarkan laporan di lapangan," ucap Herman.

Dia menegaskan, Pemkab Cianjur sudah menetapkan status tanggap darurat bencana. Penetapannya berlaku selama 14 hari sejak ditetapkan pada Rabu (4/12).

"Mohon doanya, kami Pemkab Cianjur dan BNPB terus melakukan penanganan pascabencana. Kita pasti membantu masyarakat agar bisa kembali menempati rumah yang layak huni. Doakan, semoga ikhtiar yang kami lakukan bisa dilancarkan untuk membantu warga yang terdampak bencana," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner