Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkot Sukabumi Ketar-ketir Hadapi Persoalan Sampah

Benny Bastiandy
03/3/2024 18:50
Pemkot Sukabumi Ketar-ketir Hadapi Persoalan Sampah
Aktivitas pemulung di TPA Sampah Cikundul, Kota Sukabumi.(MI/BENNY BASTIANDY)

USIA teknis tempat pemrosesan akhir (TPA) di Kota Sukabumi diperkirakan hanya cukup hingga 2025. Pemerintah daerah setempat pun mulai ketar-ketir karena mengkhawatirkan volume sampah tak bisa tertampung sebelum dibangunnya TPA yang baru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, menjelaskan TPA yang ada saat ini sudah kelebihan kapasitas. Sekalipun saat ini di TPA tersebut sudah dibangun lahan baru, namun usia teknisnya diperkirakan tak akan lama.

"TPA yang baru dibangun Kementerian PU-Pera sudah digunakan sejak Januari. Namun melihat kapasitas, rasa TPA yang baru hanya bisa cukup menampung hingga 2025," katanya, Minggu (3/3).

Baca juga : Kabupaten Sukabumi Memasuki Masa Panen, Produksi GKG Capai 252.351 Ton

Satu di antara andalan Pemkot Sukabumi mengatasi risiko daya tampung sampah yakni pembangunan TPA regional. Pembangunannya akan didanai Pemprov Jawa Barat.

"Saat ini sedang dilakukan uji kelayakan pembangunan TPA regional yang
anggarannya bersumber dari Pemprov Jabar," tutur dia.

Namun, jelas Asep, jika mengestimasi berbagai tahapan rencana pembangunan TPA regional, kemungkinan akan dimulai pada 2028. Di sisi lain, diperkirakan TPA yang ada sekarang hanya akan bisa menampung sampah lebih kurang dua tahun lagi.

Baca juga : Cegah Banjir, Pemkot Sukabumi Segera Bangun Kolam Retensi

"Ini tentu bisa jadi masalah. Perlu ada solusi mengatasi kondisi nanti soal persampahan," ungkapnya.

Asep menuturkan, tingkat pembuangan sampah ke TPA di Kota Sukabumi
cenderung masih cukup tinggi. Dari rata-rata volumr sekitar 184 ton sampah per hari, hampir 75% masih dibuang ke TPA.

"Kami sedang memikirkan komposisi volume sampah yang dibuang ke TPA.
Idealnya, dari rata-rata volume sampah per hari, 75% sudah dikelola di
tingkat masyarakat, baru yang 25% merupakan residu ke TPA. Intinya,
buangnya harus diminimalkan dan pengelohannya harus dimaksimalkan,"
tegasnya.

Baca juga : KPU Kabupaten Sukabumi Mulai Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2024

Dia mengaku kepincut dengan sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di wilayah itu residu sampah yang dibuang ke TPA hanya 25%.

Asep menegaskan bukan tidak mungkin konsep yang diterapkan Pemkab Banyumas bisa diadopsi Pemkot Sukabumi. Hanya, tentu diperlukan peran
semua pihak agar ke depan pengelolaan sampah bisa dicarikan solusinya.

"Seperti yang sudah diterapkan di Kecamatan Cikole. Mungkin nanti kita akan tularkan ke wilayah kecamatan lainnya," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner