Sajak Kofe

Puisi-puisi Riki Utomi (1)

Kita menghapus kabut bersama sampai menuju kepadamu. 

Puisi-puisi Syukron Shobah

Apabila aku hanya menjadi duri dalam daging dan nuranimu, aku tak ingin hadir di dunia ini. 

Puisi-puisi Natalya Gorbanevskaya

Hentikan amarahmu selama satu jam jika kau tidak bisa memuji.

Puisi-puisi Rifqi Dewantara

Selagi hidup menyelubungi sejahtera, selagi itu pula Kau kupanggil Yang Maha Esa. 

Puisi-puisi Yustinus Jehamun

Manusia hidup dari cerita-cerita, meninggal dan menyisahkan kisah yang pahit dan yang nikmat. 

Puisi-puisi Mustain Romli

Kamar kecil ini serupa surga yang kuimani senantiasa. 

Puisi-puisi Bella Akhmadulina

Kebohongan seperti burung gagak berputar-putar di sekitarku. 

Puisi-puisi Landung Anandito (2)

Kini purnama menjelma kenangan dalam obituarium yang masih ditulis. 

Puisi-puisi Landung Anandito (1)

Kini aku dikekang sunyi, berteman semerbak kembang, yang masih pekat mengambang.

Puisi-puisi Afifah Putri

Ia menyatukan manusia yang dipisahkan sistem sosial yang kaku dan menjemukan! 

Puisi-puisi Maya Angelou

Aku kehilangan pekerjaan sedang ini hari jatuh tempo tagihan bulanan. 

Puisi-puisi Ranang Aji SP

Kehidupan adalah bunga masalah yang tumbuh bersama kebimbangan tujuan, kepalsuan moral, dan pesona bualan. 

Puisi-puisi In Memoriam Mochtar Pabottingi

Pada mulanya adalah titi semadi di ketinggian bukit sepi, lalu ke titik terjauh dari rindu. 

Puisi-puisi Apollon Maikov

Wahai orang pemberani! Percayalah pada cinta sebab ia mendatangkan kebahagiaan.

Puisi-puisi Yesmil Anwar

Teruslah berjalan ke barat sebab petualang tak reda oleh derita para pelintas.

Puisi-puisi Listio Wulan

Aku mengingatmu dari sebutir nasi yang ditanak, setelah dibasuh dengan air mata.

Puisi-puisi Eddy Pranata

Tidak dilarang orang miskin berbahagia sebab cinta harus selalu dirayakan! 

Puisi-puisi Dien Wijayatiningrum

Langit menerima terang lampu-lampu, mengingatkanku pada wajah pelacur selesai berpupur. 

Brodsky dan Cinta Tak Sampai

Merayakan 83 tahun penyair Joseph Brodsky lewat analisis puisi Cinta yang bersifat autobiografi dan bersimbol filosofis. 

Puisi-puisi Rifdal Annafis

Kalimantan kehilangan hutan, Kalimantan memerah darah. Akan tiba waktu-waktu pengasingan! 

Bianglala Astacita

Dugaan Korupsi Importasi Gula: Kegagalan Auditor Membuktikan Kerugian Keuangan Negara

Swajayakan Bahasa Indonesia

UMKM Perlu Adopsi Digitalisasi untuk Akses Pasar Global

1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024

Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu

Daikin Salurkan Donasi Tangani Gizi Buruk di Indonesia