Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puisi-puisi Landung Anandito (2)

Sajak Kofe
18/6/2023 16:00
Puisi-puisi Landung Anandito (2)
Nunung WS, Lipatan Merah Pada Hitam, cat akrilik pada kanvas, 120 x 140 cm, 2022.(MI/Sajak Kofe)

Pilihan

di kedai kopi itu
mudah kau temui
orang-orang baru

pesanlah secangkir
kopi hitam pahit
mereka akan mendekat
menawarimu gula

terserah,
bagaimana kau hendak
menikmati kopimu 

2023 


Rantai dari Melati

biarkan saja mereka datang membawakanmu rantai
karena memang rantai itu dibuat hanya untukmu
oleh mereka yang mendengar janji yang kau ucap
dengan ia yang memberimu kunci berbentuk waru
 
lalu kau mengunci pintu itu dan lantas menyadari
bahwa kau terkurung di dalam ruang yang dingin
dibatasi dinding-dinding yang entah setebal apa
sampai lupa seperti apa rupa dunia di baliknya
 
kau berharap suatu kali pintu itu bisa terbuka kembali
dan melepaskanmu dari ruang yang gelap dan lembap
kepada hamparan padang rumput yang dipenuhi bunga
juga embun pagi yang mengingatkanmu pada masa lalu
 
namun, di balik pintu ada mereka yang sedang menunggu
membelitkan rantai pada leher, kaki, tangan, jiwamu
hingga ragamu lumpuh oleh rangkaian melati, yang
harumnya merasuk ke dalam mimpi tiap malammu
 
kaulah saksi kerinduan yang menjelma menjadi ketakutan
jika suatu saat rangkaian melati itu mulai membusuk
berguguran ke tanah yang basah oleh air matamu
dan kau terlepas dari rantai yang sudah membelenggu
 
apakah kau tetap akan di sana?
kau pun masih ragu

2023 


Kini purnama menjelma kenangan dalam obituarium yang masih ditulis. 


Tunggu Aku Sekali Lagi

sebentar lagi pukul enam petang
semburat jingga meredup hilang
lampu jalan kian temaram

mendung mengintip malu-malu
di halte duduk seorang aku
memegang secarik kertas
tertulis alamat hendak kutuju

kini malam hadir sudah
azan isya berkumandang
terdengar samar di kejauhan

aku masih tetap di sini
berbekal doa dan harapan
walau bus tiada bersinggah
mungkin bukan hari ini

Tuhan, kumohon
tunggu aku sekali lagi

2023 


Purnama Dipenggal Kala 

hitam legam langit malam
digelar tanpa berhias mega
disisir semilir angin selatan
mencumbu wangi dupa
di pucuk cemara yang
ingin menggapai purnama

dari rahim bumi yang gelap
dilahirkan sang kala garang
gagah menantang alam semesta
menghadang gemerlap bintang
menerjang bulan sedang telanjang

sang kala menebas dalam buta
purnama seketika tewas
terpenggal cahayanya

jatuh ke bumi, ia kembali
ditangkap tangan-tangan
manusia yang menengadah
berharap datangnya mimpi
menanti yang telah mati

lalu pucuk cemara bersaksi:

tiada lagi kidung dinyanyikan
bersama jejak membekas
di atas tanah hangat
oleh mentari tadi sore

kini purnama telah terkubur
di balik warna-warna terang
berkelebat menyilau mata
dari logam berselimut kaca

kini purnama mulai membusuk
digerogoti jari-jari kecil
yang diam-diam mengikat waktu
hingga tak bisa berlalu

kini purnama menjelma kenangan
dalam obituarium yang masih ditulis
namun sengaja tak diselesaikan
pun tak sempat dikabarkan
hanya tersisa sepotong memori
dari masa lalu yang terselip
di antara kisah-kisah indah

dan kini, sang kala adalah raja
berkuasa di atas singgasana
yang terhampar megah
di relung paling dalam antariksa

2023 


Baca juga: Sajak-sajak Inamul Hasan
Baca juga: Sajak-sajak Randa Yudhistira
Baca juga: Sajak Kofe, Warung Puisi Pascakontemporer Indonesia

 

 

 

 


Landung Anandito, penulis dan penari, lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 5 Mei 1993. Mendalami seni tari bersama kelompok tari Jawa klasik Padnecwara pimpinan Retno Maruti. Kini sedang menyelesaikan program studi magister Ilmu Filsafat di Universitas Indonesia. Ilustrasi header: Nunung WS, Lipatan Merah Pada Hitam, cat akrilik pada kanvas, 120 x 140 cm, 2022. MI/Sajak Kofe. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya