Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puisi-puisi Riki Utomi (1)

Sajak Kofe
05/7/2023 07:00
Puisi-puisi Riki Utomi (1)
Stlence, 100 x 100 cm, 2023.(Ilustrasi: I Gede Sujana)

Ilustrasi: I Gede Sujana

Membuka Dorak

kita menghapus kabut bersama. jalan masih jauh
sebentang pikir yang bersarang. tanjung masih 
berdebu untuk mengurai maksud. temali masih
tergulung menyepi di sudut perahu. 

namun kita ingin menuju ke sana. harapmu gigih
membukanya. menaburkan benih-benih mimpi,
menyuburkan arti demi arti. sampai apapun, sampai
menuju kepadamu.

Selatpanjang, 2023 


Mencermati Cara Melupakan 

wajah bukan semata harapan, lupakan!
bayangnya hanya racun untuk hatimu
kembali getar. akan luluhlah segalanya
hingga tak ada yang harus disimpan.

lupakan tanpa apapun menghimpun hati.
lupakan segala gejalanya. pandangnya 
hanya memberatmu. sinyalnya menjadi 
lekat ke matamu.

ucapan tidak langsung menjadi harap,
lupakan! kau memendam racun tanpa
ampun. menjalar cepat ke nadimu. 
mengucap apapun ia tanpa tahu kau
diam-diam larut kembali.

maka, lupakan. lupakan apapun kini.

Selatpanjang, 2023 


Jejak Masih Tertinggal
: siti munawarah

adakah yang menghapus jejakmu? mungkin hanya angin
dari arah batu berdaun. diam-diam menyapu pasir hingga
jejak itu tertimbun atau biji-biji timah yang tak lagi tampak
membenamkan jejak-jejak itu.

tapi tidak, selama langit masih biru dan awan masih putih,
atau lautan singkep masih gulung-bergulung, jejakmu 
masih ada di sana. berkisah apapun untuk kita kira. 
untuk kita ungkap di masa yang berlumut.

adakah yang menghapus senyummu? mungkin kata-kata
bersimpuh di mata. ia membacamu jauh-jauh, menerjemahkan
luka atau hura, menafsir riang atau sakit, menjelmakan 
mimpi atau sangsi.

tapi tidak, senyummu tetap ada bersama angin laut yang
sangkut di cemara-cemara sepanjang batu berdaun. 
burung-burung akan tertawa, bersiut-suit untuk mengungkap
makna demi makna.

Selatpanjang, 2023 


Kita menghapus kabut bersama sampai menuju kepadamu. 


Tak Ada

tak ada hujan hari ini. matamu juga tak seperti mendung.
yang menggantung. cerah telah lurus datang membawa
debar-debar kita. ungkapnya hanya menjadi tanda.

matamu tidak gerimis. seperti hari-hari lalu yang mendung.
ungkapmu bukan lain dari rasa itu. terpendam dalam 
di lubuk. menggumpal keras di haruk.

tak ada gerimis hari ini. begitu pula matamu yang bening itu.
menatapku lama, menyiratkan makna sesuatu. tanpa ampun
dan begitu lekas semuanya terhapus.

Selatpanjang, 2023 


Menujumu… 

kembali ke selatpanjang hanya menyuruhku
menahan ungkap. datang menujumu menjadi 

duka tanpa cerita. sebab kisah telah kita kubur
bersama dulu dalam tanah gambut itu.

datang menujumu semacam tanda lain. segala
jenuhku lepas dan kau tiba-tiba ada bersama
luka-lukaku dan hampa-hampaku. semenjak 

apakah aku kembali? semenjak rasa dan ungkap
tak terbendung.

Selatpanjang, 2023 


Baca juga: Puisi-puisi Dien Wijayatiningrum
Baca juga: Puisi-puisi Acep Zamzam Noor
Baca juga: Puisi-puisi Joni Hendri

 

 

 

 


Riki Utomi, pesastra, lahir di Pekanbaru, Riau, 19 Mei 1984. Alumnus Universitas Islam Riau. Buku kumpulan puisinya Amuk Selat (2020). Buku kumpulan cerpennya Mata Empat (2013), Mata Kaca (2015), Sebuah Wajah di Roti Panggang (2017), dan Anak-Anak yang Berjalan Miring (2020). Puisi-puisinya tersiar di sejumlah surat kabar nasional dan daerah. Kini bekerja dan bermukim di Selatpanjang. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya