Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Dukungan untuk Gaza Menggema Lewat Puisi di Padang

Yose Hendra
22/6/2025 20:25
Dukungan untuk Gaza Menggema Lewat Puisi di Padang
(MI/YOSE HENDRA)

Dukungan untuk Gaza kembali digaungkan melalui seni dan puisi oleh sejumlah penyair, seniman, dan tokoh masyarakat Sumatra Barat. Kegiatan yang berlangsung di area Forkasmi, GOR H.Agus Salim Padang, Minggu (22/6) ini merupakan bagian dari gerakan internasional World Poetry Movement (WPM), bekerja sama dengan komunitas lokal seperti SatuPena Sumbar, FKPPI, DHD 45, Asosiasi Siti Manggopoh, dan Forkasmi.

Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan  Kota Padang,  Syahrial Kamat, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian yang dikemas dalam karya seni. 

"Kita ingin mengajak warga Kota Padang untuk peduli terhadap saudara kita di Gaza. Dukungan dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, termasuk donasi ataupun melalui karya seni seperti puisi. Kegiatan ini juga ikut menghidupkan UMKM dan pegiat seni lokal," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menyebut Palestina tidak pernah gentar menghadapi agresi Israel. Namun, sebagai sesama manusia, masyarakat dunia tetap dapat menunjukkan empati dan solidaritas.

"Banyak cara untuk menunjukkan kepedulian terhadap saudara kita di Gaza. Salah satunya melalui gerakan seni dan puisi," katanya.

Ketua BKOW Sumbar sekaligus Staf Ahli Tim Penggerak PKK Sumbar, Dianita Maulin Vasko, juga menyampaikan rasa bangganya terhadap gelombang solidaritas yang masih mengalir dari berbagai penjuru dunia. 

"Inilah bentuk cinta dari Ranah Minang untuk saudara kita di Gaza. Melalui kata-kata, kita menyuarakan perlawanan terhadap kezaliman," tegas Dianita, yang turut membacakan puisi.

Koordinator Nasional WPM, Sastri Bakry, menyebut puisi adalah alat perlawanan yang kuat untuk menyuarakan penderitaan  Gaza sekaligus seruan untuk perdamaian dunia.

Ketua Panitia, Eka Fitriyah Fauzar, menambahkan bahwa aksi baca puisi bertema Love and Save Gaza ini merupakan bentuk empati terhadap kekerasan dan serangan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

"Kita tidak boleh diam. Mari bersatu, bersuara, dan bertindak," ujarnya.

Menurut Eka, kegiatan serupa telah dilaksanakan di berbagai negara dan kota di Indonesia. Puncak acara WPM secara global akan digelar secara daring pada 28–29 Juni 2025, dan akan diikuti oleh 179 penyair dari 121 negara. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya