Tanaman Padi Diserang Wereng Cokelat, Petani Cianjur Waswas Gagal Panen

Benny Bastiandy
04/7/2025 19:34
Tanaman Padi Diserang Wereng Cokelat, Petani Cianjur Waswas Gagal Panen
Petani di Kabupaten Cianjur mengolah sawah untuk segera ditanami kembali.(MI/BENNY BASTIANDY)

PARA petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku waswas. Pasalnya, menjelang masa panen, sawah mereka dihadapkan dengan ancaman serangan hama wereng cokelat.

Di Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah misalnya, tak sedikit tanaman padi mereka mulai diserang organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis hama wereng cokelat. Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.

Ujang, 60, petani, mengaku serangan wereng cokelat sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. Dia khawatir tanaman padinya akan mengalami gagal panen kalau tak ditangani.

"Kalau serangan hama sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Kalau tak ditangani khawatir serangannya makin meluas," kata Ujang, Jumat (4/7).

Salah satu upaya penanganan dilakukan dengan penyemprotan cairan pestisida. Hanya, petani dihadapkan dengan harga pestisida yang relatif cukup mahal.

"Harganya rata-rata kisaran Rp95 ribu per botol," ucapnya.

Dia berharap petugas dari pemerintah bisa terus mendampingi menjelang masa panen. Termasuk membantu penyediaan obat pembasmi hama.

"Harus secepatnya ditangani karena biasanya serangan hama itu berlangsung cepat," pungkasnya.

Sekretaris Desa Hegarmanah, Deden Hamdani Yusuf, mengaku belum mendata secara riil luasan areal sawah terdampak serangan hama wereng. Upaya penanganan dan antisipasi perlu dilakukan agar tak meluas.

"Perlu ada pendampingan kepada para petani," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana, menyatakan di tengah mengejar target produksi gabah kering giling (GKG), ada kekhawatiran potensi serangan OPT. Namun pihaknya sudah mengantisipasi dengan berbagai pengendalian.

"Sebetulnya tidak terlalu signifikan karena sudah dilakukan antisipasi pengendalian oleh petugas PPL," pungkasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner