Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DEMAM berdarah dengue masih jadi masalah besar di Kota Bandung. Kondisi itu, membuat dunia usaha ikut berpartisipasi melakukan pencegahan.
Salah satunya dilakukan Enesis Group, produses Soffell, lotion antinyamuk. Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Dinas Kesehatan Kota Bandung, perusahaan menggelar program kolaboratif bertajuk “Gerakan Berantas Nyamuk Bersama “3M + Mengoles "Keluarga Sehat dan Bebas DBD”.
Program ini dibuka oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Rabu (2/7) di Kiara Artha Park. Acara dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, para kepala puskesmas, Ketua TP-PKK, para kader kesehatan, serta 140 kader jumantik.
Sementara itu, dari pihak Enesis Group, turut hadiri CEO Enesis Group Aryo Widiwardhono, bersama jajaran eksekutif, yaitu CMO Enesis Group Jo Selahap Semidang, CHRLO Enesis Group Bambang Cahyono, CFO Enesis Group Ronny Widjaja, Head of Human Resources & Public Relations Enesis Group, RM Ardiantara, serta Senior Brand Manager Soffell, Louis Sumantadiredja.
Kota Bandung titik penting gerakan nasional
Program ini merupakan perluasan dari gerakan nasional edukasi pencegahan DBD yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jember, Banyuwangi, Bali, dan Yogyakarta. Kota Bandung menjadi kota prioritas dalam program ini mengingat tingginya angka kasus DBD yang tercatat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung tentang pentingnya pencegahan DBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menempati posisi pertama jumlah kasus DBD di Jawa Barat dengan 7.447 kasus sepanjang 2024.
Bahkan di lima kecamatan dengan angka tertinggi yaitu Buah Batu, Rancasari, Coblong, Kiaracondong, dan Arcamanik tercatat ratusan kasus dan beberapa di antaranya berujung pada kematian. Per Mei 2025, di Kecamatan Buah Batu terdapat 88 kasus, Rancasari 74 kasus, dan Coblong 65 kasus.
Intervensi edukatif dari rumah ke rumah
Program ini menyasar lebih dari 30.000 warga yang tersebar tiga kecamatan padat padat penduduk yaitu Buah Batu, Rancasari, Cibiru, dan 14 kelurahan. Edukasi dilakukan secara langsung melalui pendekatan door-to-door dengan melibatkan 140 kader Jumantik.
Kegiatan ini dilaksanakan secara door-to-door untuk mengedukasi masyarakat, mendistribusikan produk Soffell, memeriksa jentik nyamuk dan memberikan pemahaman langsung mengenai penerapan PSN 3M Plus.
Penggunaan Soffell ini adalah cara sederhana namun efektif untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab DBD, Chikungunya, Filariasis, dan Malaria. Kami ingin masyarakat menjadikan kebiasaan mengoles lotion anti nyamuk sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Kolaborasi Lintas Sektor yang Mengakar
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengapresiasi inisiatif Enesis Group yang sejalan dengan misi Kota Bandung dalam menekan angka DBD secara sistematis dan berkelanjutan.
"Program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama “3M + Mengoles "Keluarga Sehat dan Bebas DBD merupakan langkah bersama dalam pencegahan DBD melalui penguatan edukasi kesehatan, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), penerapan PSN 3M Plus secara disiplin, penggunaan lotion anti nyamuk sebagai perlindungan tambahan, serta pelatihan dan pemberdayaan kader Jumantik di tingkat komunitas," tambahnya.
Program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari nyamuk pembawa penyakit DBD, chikungunya, filariasis, dan malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menyampaikan pentingnya kolaborasi seperti ini dalam mempercepat perubahan perilaku masyarakat.
"Kota Bandung merupakan daerah endemis demam berdarah dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup tinggi. Pada 2024, tercatat sebanyak 7.680 kasus DBD, sementara pada periode Januari - Juni 2025, jumlah kasus mencapai 1.653," jelasnya.
Sebagai bentuk upaya pencegahan dan pengendalian DBD, Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi dengan Enesis Group melalui produk Soffell yang diwujudkan dalam kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan pengendalian DBD. Aksi dilakukan melalui pemantauan jentik secara rutin dan penerapan gerakan 3M Plus serta penggunaan lotion anti nyamuk (mengoles) sebagai perlindungan tambahan.
Dari ide kecil menjadi gerakan nasional
Sementara itu, CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono mengangkat kembali sejarah berdirinya perusahaan yang berawal dari kegelisahan seorang pemuda asal Jawa Barat yang terganggu oleh gigitan nyamuk di rumah indekosnya.
“DBD bukan sekedar penyakit, ini soal keberlangsungan hidup dan ketahanan keluarga. Dari pengalaman pribadi itu, lahirlah Soffell. Hari ini, kami tidak hanya mengedukasi. Inilah komitmen kami membangun kesadaran dari rumah ke rumah, karena kami percaya keluarga adalah benteng pertama kesehatan," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pendekatan ini bukan sekadar retorika. Program sebelumnya mencatat peningkatan angka bebas jentik (ABJ) dari 95% ke 99% dan penurunan rumah positif jentik hingga 80%, indikator efektivitas yang berbicara sendiri.
Edukasi sebagai Investasi Sosial
Pada kesempatan itu, RM Ardiantara, Head of Human Resources & Public Relations Enesis Group menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjadi investasi sosial jangka panjang.
“Program ini dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar kampanye kesehatan seremonial. Kami meyakini bahwa penanggulangan DBD tidak cukup hanya melalui pengobatan, tetapi harus dimulai dari peningkatan kesadaran dan edukasi mengenai penerapan PSN 3M Plus," tambahnya.
Penggunaan Soffell sebagai lotion anti nyamuk, lanjut dia, menjadi cara praktis untuk membantu mencegah penyakit seperti DBD, chikungunya, filariasis, dan malaria.
"Kami ingin menumbuhkan kesadaran dan membentuk kebiasaan hidup bersih yang dimulai dari lingkungan keluarga. Melalui kegiatan ini, diharapkan setiap rumah tangga memahami peran pentingnya dalam mencegah DBD, serta mengambil langkah-langkah pencegahan secara aktif dan berkelanjutan," tungkapnya.
Keputusan tersebut dianggap akan membunuh sekolah-sekolah swasta yang saat ini saja tengah sekarat karena kekurangan murid.
KONDISI darurat tengah dialami Jawa Barat dalam hal pendidikan. Angka putus sekolah di provinsi ini sangat tinggi.
Jumlah bantuan yang diserahkan mencapai Rp150 juta. Selanjutnya bantuan akan didistribusikan melalui cabang PPPOS yang ada di daerah.
Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) hadirkan solusi inovatif ketimpangan ekonomi desa lewat budidaya maggot modular di Kampung Ilmu, Purwakarta.
FRAKSI Partai NasDem DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima kunjungan kehormatan delegasi Labor Party Australia (Victoria Parliament).
Dedi sudah mengeluarkan surat edaran untuk menjamin setiap warga agar dilayani dengan baik oleh rumah sakit.
Salah satu yang sudah mulai mengimplementasikan sekolah swasta gratis yaitu Kota Depok. Kabupaten Cianjur pun berharap bisa secepatnya.
Mitembeyan dalam bahasa Sunda berarti ngamimitian merupakan tradisi leluhur sebagai bentuk penghormatan dan doa sebelum memulai kegiatan besar.
Pemkab Tasikmalaya sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (14/7) di Kecamatan Taraju dan Kecamatan Salawu.
Direncanakan kuota untuk Sekolah Rakyat tingkat SD sebanyak 50 siswa dan mereka akan dibagi ke dua kelas
KDM mengusulkan agar dilakukan pelepasan aset terhadap bangunan yang dibangun menggunakan APBD Kota Bandung itu.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak, mencegah stunting, serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak
Berbeda dengan pinjaman daring legal, pinjol ilegal memiliki banyak bahaya. Mulai dari akses ke seluruh data yang ada di telepon seluler nasabah, hingga total pengembalian yang tidak terbatas.
Koperasi Desa Merah Putih harus mendapat dukungan akses yang memadai terhadap layanan logistik yang luas, andal dan modern
GUSDURIAN Sukabumi Raya mengecam aksi intoleransi di Kampung/Desa Tangkil Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono membantah lambatnya penanganan pasien yang viral di media sosial tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved