Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Musim Liburan, Perjalanan Kereta Whoosh Terganggu Akibat Layangan

Depi Gunawan
25/6/2025 19:42
Musim Liburan, Perjalanan Kereta Whoosh Terganggu Akibat Layangan
Petugas KCIC memeriksa keamanan jalur kereta Whoosh(MI/DEPI GUNAWAN)

PERJALANAN kereta Whoosh terganggu akibat aktivitas warga yang bermain layang-layang. Gangguan ini lebih sering terjadi saat memasuki masa libur sekolah seperti sekarang.

Selama Juni 2025, telah terjadi 50 kali gangguan operasional yang disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut pada Overhead Catenary System (OCS) atau jaringan Listrik Aliran Atas (LAA).

Salah satu gangguan terbaru terjadi pada Senin, (23/6) yang menyebabkan keterlambatan perjalanan Whoosh hingga 50 menit dan membuat sejumlah perjalanan Whoosh lainnya terhambat.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menjelaskan, bahwa jumlah gangguan akibat layang-layang mengalami peningkatan sejak April dan Mei 2025.

"Awal tahun kami hanya mencatat sekitar 7 hingga 8 kejadian per bulan. Namun sejak April dan memasuki libur sekolah, jumlahnya melonjak hingga lebih dari 20 kejadian per bulan. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak," katanya, Rabu (25/6).

Dia menegaskan, bermain layang-layang dalam radius 500 meter dari sisi kiri dan kanan jalur rel sangat tidak diperbolehkan. Layangan yang tersangkut di kabel LAA bisa menyebabkan korsleting listrik, pemadaman aliran listrik, gangguan operasional perjalanan, hingga ancaman keselamatan perjalanan kereta cepat yang melaju hingga 350 km per jam.

"Setiap kali terdeteksi ada benda asing seperti layangan yang tersangkut, petugas harus menurunkan kecepatan kereta, bahkan menghentikan perjalanan sejenak untuk memastikan keamanan dan mencopot layang-layang tersebut," lanjut Eva.

Menurut dia, gangguan terbanyak terjadi di wilayah Bandung Barat, Cimahi, dan Bandung tepatnya antara Stasiun Padalarang dan Tegalluar Summarecon. Di lokasi itu permukiman warga cukup dekat dengan jalur Whoosh dan aktivitas bermain anak-anak meningkat saat liburan.


Sosialisasi


Sebagai langkah antisipasi, KCIC secara aktif melakukan sosialisasi langsung ke warga dan sekolah-sekolah yang berada di sekitar jalur operasional Whoosh.

"Sejak April hingga Juni 2025, KCIC telah melaksanakan lebih dari 20 kegiatan sosialisasi yang fokus pada edukasi mengenai bahaya aktivitas di dekat jalur kereta cepat dan pentingnya menjaga keselamatan operasional," bebernya.

KCIC menyiagakan lebih dari 530 personel keamanan yang tersebar di seluruh stasiun dan sepanjang jalur operasional Whoosh. Para petugas melakukan patroli setiap 500 meter selama 24 jam penuh untuk mencegah potensi gangguan seperti layang-layang yang tersangkut di jalur Whoosh.

"KCIC juga bersinergi dengan TNI, Polri, dan aparat kewilayahan dalam memastikan area jalur tetap steril dari benda asing maupun aktivitas berbahaya," tuturnya.

Sebagai bagian dari pengawasan terintegrasi, KCIC telah mengoperasikan 1.773 unit CCTV yang tersebar di rel, stasiun, dan kantor operasional untuk memberikan pemantauan real time seluruh aktivitas di area penting, termasuk mendeteksi dini ancaman seperti layang-layang atau benda asing lainnya yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan Whoosh.

"Kami mengimbau masyarakat, khususnya orangtua dan guru, agar bersama-sama menjaga anak-anak untuk tidak bermain layang-layang dekat jalur Whoosh. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama," jelasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner