Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Rancang Program Berdaya Berusaha

Bayu Anggoro
25/8/2025 20:06
Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Rancang Program Berdaya Berusaha
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, berbicara dalam uji publik Program Berdaya Berusaha(MI/BAYU ANGGORO)

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar Uji Publik Program “Berdaya Berusaha”, di Bandung Creative Hub, Kota Bandung, Senin (25/8).

Uji publik ini secara spesifik bertujuan untuk menghimpun masukan, kritik, dan saran dari para praktisi di lapangan untuk menyempurnakan arah kebijakan program.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, mengatakan, model kolaboratif ini adalah standar baru cara kerja pemerintah.

"Hari ini adalah bukti komitmen kami untuk mengubah total cara kerja pemerintah. Partisipasi publik harus bermakna (meaningful participation), dimulai sejak hari pertama perancangan, bukan sekadar formalitas saat dokumen sudah final," katanya.

Menurut dia, aksi ini adalah esensi dari pemerintahan yang kolaboratif (Collaborative Governance) yang menjadi prinsip Presiden Prabowo dan Menko Muhaimin Iskandar.

Kehadiran puluhan CEO, akademisi, komunitas, dan perwakilan pemerintah daerah dalam uji publik ini menjadi bukti pemerintah turun langsung untuk merancang program bersama para pemangku kepentingan sejak tahap perancangan konsepsi.


Episentrum kreativitas

 

Diskusi dalam uji publik ini dibagi ke dalam beberapa sesi breakout berdasarkan sub-sektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen, kriya dan game.

"DNA yang saya bawa dari sektor swasta adalah obsesi untuk mendengar suara konsumen. Di pemerintahan, ‘konsumen’ kita adalah publik," tambah Leontinus.

Seluruh masukan yang diterima dalam uji publik ini akan dikaji secara mendalam untuk memperkaya substansi dan model implementasi Program “Berdaya Berusaha”, memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar relevan dan menjawab kebutuhan nyata di lapangan.

"Kami memilih Bandung karena kota ini adalah episentrum kreativitas. Masukan dari para praktisi di sini, mulai dari teman-teman di ITB, para CEO startup, hingga komunitas, akan menjadi fondasi untuk menyempurnakan program ini sebelum diluncurkan secara nasional. Program ini bukan lagi program Kemenko PM, tapi program kita semua," katanya.

Adapun Program “Berdaya Berusaha” sendiri dirancang untuk menjadi solusi terintegrasi dari hulu ke hilir bagi UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi.

Fokus intervensinya mencakup 5+1 pilar utama, yaitu akses terhadap bahan baku, optimalisasi proses produksi, kemudahan pembiayaan, strategi pemasaran, pemahaman tata niaga global, serta fasilitasi legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner