Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bandar Sayuran di Lembang Terkena Dampak Aturan ODOL

Depi Gunawan
20/6/2025 20:27
Bandar Sayuran di Lembang Terkena Dampak Aturan ODOL
Kendaraan pickup mengangkut sayuran dari Lembang menuju ke daerah Jabodetabek.(MI/Depi Gunawan)

BANDAR sayuran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terkena dampak aksi mogok sopir truk lantaran sejumlah komoditas sayuran gagal dikirim ke pasar di wilayah Jabodetabek.

Aksi para sopir itu dipicu penolakan aturan baru tentang angkutan barang melebihi ukuran dan muatan atau sering disebut over dimension, over loading (ODOL). Massa memblokir akses masuk tol sehingga kendaraan tertahan.

"Para bandar jelas rugi, tapi yang lebih dirugikan adalah petani. Aksi mogok mengakibatkan hasil panen tak bisa terjual ke pasar dan akhirnya busuk," kata Widi, seorang bandar sayuran di Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/6).

Ia menuturkan, dalam sekali pengiriman, bandar biasanya mendistribusikan antara 3-5 ton berbagai komoditas sayuran dari Lembang menuju pasar di Jakarta dan sekitarnya.

"Di wilayah desa ini saja sehari pengiriman bisa sampai 50 ton, bayangkan kerugiannya berapa. Belum sayuran jadi busuk, nota pembayaran telat," tuturnya.

Ia menyebutkan, beberapa sopir terpaksa harus kucing-kucingan agar tak tertahan aksi demo kemarin. Beruntungnya, setelah aksi itu, pemerintah menjamin sopir truk tak akan ditindak di jalan.

"Sekarang stok dari kebun sedang gawat, produksi kurang gara-gara cuaca buruk. Harga di pasar jadi melambung," ucapnya. 

Kenaikan harga komoditi sayuran imbas dari aksi sopir truk yang menolak aturan ODOL diakui pedagang sembako di Pasar Tagog Padalarang, Rivo.

"Sekarang harga pada naik sejak dua hari lalu, seperti tomat, bawang merah, cabai," ujar Rivo.

Rivo mengatakan, ia menerima suplai sayuran dari Pasar Caringin yang dipasok dari hasil pertanian di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Adanya aturan ODOL, truk terpaksa harus memangkas muatan.

"Aturan Odol ini berdampak pada hasil panen petani yang enggak keangkut di wilayah hulu. Dan berdampak pada kelangkaan barang di wilayah hilir. Sehingga tak heran kalau barang-barangnya pada naik harga," jelasnya. (DG/E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner