Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MASA tanggap darurat bencana di tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diperpanjang selama 7 hari ke depan. Penetapannya didasari berbagai pertimbangan hasil evaluasi penanganan yang sudah berjalan selama sepekan sebelumnya atau pada 6-12 Maret 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menjelaskan perpanjangan masa tanggap darurat bencana ditetapkan setelah dilakukan rapat koordinasi melibatkan berbagai elemen. Perpanjangan masa tanggap darurat dipandang perlu mengingat penanganan masih perlu dioptimalkan.
"Kami mengevaluasi sejauh mana penanganan bencana yang telah dilakukan di beberapa titik terdampak. Fokus utamanya kondisi terkini di wilayah Palabuhanratu, Simpenan, dan Lengkong," katanya, Kamis (13/3).
Masa tanggap darurat bencana dilakukan usai bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem pada Kamis (6/3) pekan lalu. Berdasarkan pendataan di lapangan, setidaknya terdapat 17 desa yang terdampak bencana di Kecamatan Palabuhanratu, Lengkong, dan Simpenan.
Bencana meliputi 11 titik tanah longsor dan 17 titik banjir. Bencana mengakibatkan kerusakan pada 36 jembatan rusak, 10 tembok penahan tanah (TPT) rusak, 8 saluran air, 20 tempat ibadah, 8 sekolah, dan 1 bangunan lainnya.
Sebanyak 4.837 kepala keluarga dengan total 8.244 jiwa ikut terdampak. Sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal dunia, 2 orang mengalami luka-luka, dan 3 orang masih dalam pencarian.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan bantuan pada upaya penanganan pascabencana. Namun, masih ada sejumlah titik yang membutuhkan perhatian lebih lanjut.
"Ada beberapa daerah yang masih membutuhkan penanganan segera. Kita harus mempercepat proses pemulihan dan tidak boleh ada hambatan dalam penanganannya," tegasnya.
Upaya pencarian korban yang dilaporkan masih hilang akan terus dilakukan selama tujuh hari ke depan. Upaya itu bersamaan perpanjangan masa tanggap darurat bencana.
"Kami tentu akan mempercepat perbaikan infrastruktur yang terdampak. Semoga selama perpanjangan masa tanggap darurat bencana 7 hari ke depan, korban hilang bisa segera ditemukan," pungkasnya.
Asep meminta proses pendataan rumah yang mengalami kerusakan segera diselesaikan. Data tersebut selanjutnya akan segera dilaporkan ke Gubernur Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.
"Pendataannya harus cepat karena akan dilaporkan ke Pak Gubernur," pungkasnya.
Dengan menyatukan langkah bersama, BPRS akan mempunyai suara yang kuat dan masukan yang kuat kepada regulator serta pemangku kepentingan
Kebijakan ini merupakan upaya dari pemprov, khususnya Pak Gubernur Dedi Mulyadi dalam melihat permasalahan di bidang pendidikan yang cukup kritis dengan tingginya anak putus sekolah.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyatakan rasa bangga karena Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah konvensi nasional berskala internasional ini.
Menkes minta RS Maranatha terus melakukan inovasi. Rumah sakit ini harus berkembang, untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,"
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Kebijakan itu mendapat tanggapan positif dari sejumlah organisasi kedokteran. Salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Warga Kampung Kalilunyu, RT/RW 04, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, mengeluhkan kondisi air sumur mereka yang kini sudah tercemar limbah
Surat edaran larangan meminta bantuan di jalan raya tersebut mulai berlaku sejak awal Agustus.
Bantuan beras diberikan pada periode Juni dan Juli 2025. Setiap penerima manfaat mendapatkan alokasi sebanyak 20 kilogram beras.
Ekspedisi ini dimulai pada Selasa (5/8) pagi dan direncanakan berlangsung hingga Jumat (9/8).
Kecelakaan antara truk boks dengan sepeda motor itu menewaskan pelajar berusia 15 tahun dan melukai pengendara motornya.
Pemasangan pot bunga dilakukan di sepanjang Jalan KHZ Mustofa, Jalan Dokter Soekardjo dan depan Masjid Agung.
Petani memang untung, tapi tidak untung banyak karena serangan OPT
. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan rangkaian Piala by.U 2025 kepada lingkungan sekolah.
Ada tiga hal yang harus dilakukan pengelola BPRS, yakni memperbaiki tata kelola, melaksanakan manajemen risiko dan melakukan digitalisasi.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved