Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aktivitas di SDN Bojong Tugu belum Pulih usai Diterjang Banjir Bandang

Benny Bastiandy
12/3/2025 19:00
Aktivitas di SDN Bojong Tugu belum Pulih usai Diterjang Banjir Bandang
Kondisi SDN Bojong Tugu di Kabupaten Sukabumi belum sepenuhnya pulih pascaditerjang banjir bandang pekan lalu.(MI/BENNY BASTIANDY)

BANGUNAN SDN Bojong Tugu di Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah akibat terdampak banjir bandang saat cuaca ekstrem pada, Kamis (6/3).

Kondisinya nyaris porak-poranda, karena banjir tak hanya merusak bangunan ruang kelas tapi juga berbagai fasilitas kelengkapan belajar.

Berdasarkan informasi, banjir yang dipicu cuaca ekstrem berupa hujan deras mengakibatkan bangunan SDN Bojongtugu ikut terdampak. Empat dinding ruang kelas jebol dan tiga dinding penyekat ambruk.

Selain itu mebelair terdiri dari meja dan kursi siswa serta guru hancur, rumah penjaga sekolah hancur, buku ajar, penunjang, dan referensi juga hancur. Termasuk buku administrasi kelas dan sekolah yang ikut hancur.

Hampir sepekan berlalu pascabencana, kondisinya mulai berangsur dibenahi. Ruang-ruang kelas yang awalnya hancur serta dipenuhi tanah dan lumpur mulai dibersihkan.

Kepala SDN Bojong Tugu, Iis Aisyah Citra Dewi, mengatakan kondisi SDN Bojong Tugu nyaris porak poranda saat diterjang banjir bandang akibat dampak bencana hidrometeorologi, pekan lalu. Beberapa dinding tembok ruangan kelas jebol.

"Alhamdulillah, kami dari pihak sekolah langsung cepat tanggap. Sehari pascabanjir, kami langsung membersihkan yang bisa dibersihkan. Termasuk mencari berbagai dokumen arsip yang sekiranya masih bisa diselamatkan," katanya, Rabu (12/3).

Upaya pembersihan mendapat bantuan dari para relawan. Kini, dari seluruh kelas yang terkena banjir dan dinding ruang kelas mengalami jebol, mulai bisa digunakan.

"Kondisi di dalam ruang kelas sudah mulai bersih. Tapi kotoran yang di luar ruang kelas belum bisa kami atasi," sebutnya.

Iis menyebut, proses pembelajaran belum bisa berjalan normal seperti biasa. Sebab, situasi dan kondisi belum kondusif melaksanakan pembelajaran.

"Jadi, kami melakukan pembelajaran sesuai surat edaran dari dinas tertanggal 10 Maret 2025 terkait pembelajaran untuk sekolah yang terdampak bencana. Sejauh ini pembelajaran dilaksanakan mandiri di rumah masing-masing. Buku referensi pembelajaran kami 100% rusak total," pungkasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner