Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Angin Kencang Dominasi Kejadian Bencana di Kabupaten Sukabumi

Benny Bastiandy
01/11/2024 18:01
Angin Kencang Dominasi Kejadian Bencana di Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi membentuk Desa Tangguh Bencana sebagai ujung tombak penanggulangan bencana alam.(MI/BENNY BASTIANDY)

ANGIN kencang mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selama Oktober tahun ini. Secara keseluruhan, kurun sebulan terakhir terjadi 41 kali bencana di wilayah tersebut.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan dari 41 kali bencana selama Oktober, paling banyak kejadian bencana angin kencang. Berdasarkan data laporan yang tercatat, jumlahnya sebanyak 25 kali.

"Selebihnya tanah longsor sebanyak 9 kali, gempa bumi 3 kali, pergerakan tanah 1 kali, karhutla 1 kali, dan bencana lain-lain 2 kali," katanya, Jumat (1/11).

Berbagai kejadian bencana tersebar di 25 kecamatan. Wilayah terdampak bencana terdiri dari Kecamatan Simpenan, Kabandungan, Cibadak, Cidadap, Caringin, Parakansalak, Nagrak, Parungkuda, Cicurug, Cisolok, Cidolog, Sukaraja, Cidahu, Gegerbitung, Bojonggenteng, Sagaranten, Pabuaran, Warungkiara, Cikembar, Curugkembar, Gunungguruh, Ciemas, Nyalindung, Sukalarang, dan Cisaat.

"Daerah yang terdampak bencana tersebar di wilayah selatan dan utara," terang dia.

Sebanyak 96 kepala keluarga atau 305 jiwa terdampak bencana selama Oktober. Terdapat pula 20 kepala keluarga atau 71 jiwa yang mengungsi serta 5 kepala keluarga atau 18 jiwa yang terancam.

"Tidak ada korban jiwa. Hanya dua orang mengalami luka," ujarnya.

BPBD Kabupaten Sukabumi mulai meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Berdasarkan prediksi, musim hujan akan terjadi memasuki awal bulan ini.

"Di setiap kecamatan kita memiliki petugas penanggulangan bencana kecamatan. Mereka garda terdepan saat terjadi bencana di wilayah," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner