Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Belasan Desa di Kabupaten Cirebon Diterjang Banjir

Nurul Hidayah
24/1/2025 18:39
Belasan Desa di Kabupaten Cirebon Diterjang Banjir
Warga di Kabupaten Cirebon berjalan kaki menembus banjir yang melanda wilayah itu.(MI/NURUL HIDAYAH)

BANJIR kembali mengepung Kabupaten Cirebon. Sejak Kamis (23/1), banjir menerjang 16 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Cirebon.

Banjir pun menggenangi ruas pantura di Kabupaten Cirebon dan berdampak pada lalu lintas.

Sampai Jumat (24/1), banjir mengepung Desa Buntet, Japurabakti, Japurakidul, Mertapada, Astanajapura di Kecamatan Astanajapura. Banjir juga terjadi di Desa Cipeujeuh Wetan dan Tuk Karangsuwung di Kecamatan Lemahabang; Desa Ciuyah, Mekarsari dan Gunungsari di Kecamatan Waled, dan di Desa Cilengkrang Girang di Kecamatan Pasaleman.

Banjir juga menerjang Desa Jatipiring di Kecamatan Karangwareng, Desa Babakan Losari Lor di Kecamatan Pabedilan dan di Desa Astanamukti, Desa Japura Lor serta Desa Pangarengan di Kecamatan Pangenan.

“Ketinggian air antara 20 cm hingga 60 cm,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya.

Banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon, lanjut Deni, disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi dengan durasi yang lama di Kabupaten Cirebon maupun di wilayah hulu atau di Kabupaten Kuningan pada Kamis (23/1) dari sore hingga malam. Hujan ini menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Cirebon meluap. Di antaranya Sungai Ciputih di wilayah Lemahabang, Sungai Singaraja di wilayah Astanajapura dan Sungai Ciberes di wilayah Waled.

Banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon ini berdampak pada 3.280 kepala keluarga (KK) atau 5.685 jiwa. ”Banjir merendam 1.368 rumah di 16 desa,” tutur Deni.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti jalan di Kecamatan Mertapada sepanjang lebih kurang 200 meter, 6 sekolah di Desa Japurabakti, 4 tempat ibadah dan 4 kantor.  

Tim BPBD telah mendatangi lokasi banjir untuk melakukan penyisiran lokasi terdampak untuk penanganan kedaruratan terutama evakuasi warga terdampak. “Saat ini kebutuhan mendesak korban banjir yaitu makanan, pakaian hangat dan selimut,” tutur Deni.

Dari jalur pantura, banjir akibat luapan Sungai Singaraja juga menyebabkan jalur pantura dari arah Cirebon menuju Jakarta juga terendam banjir dengan ketinggian sekitar 15 cm hingga 20 cm.

Akibatnya sejumlah kendaraan yang melintas, terutama sepeda motor harus berjalan hati-hati dan menggunakan lajur sebelah kanan agar tidak mogok. Antrean kendaraan terjadi di jalur pantura.

Petugas kepolisian dari Polresta Cirebon harus bekerja keras mengatur lalu lintas kendaraan di jalur pantura yang tergenang air.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner