Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus PMK di Tasikmalaya Terus Bertambah

Kristiadi
23/1/2025 18:37
Kasus PMK di Tasikmalaya Terus Bertambah
Petugas melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi di Kabupaten Tasikmalaya(MI/KRISTIADI)

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih terus bertambah. Sebanyak 126 sapi mengalami kematian dan dipotong paksa.

Penyebaran kasus ini total sudah menyebabkan 523 sapi positif, tersebar di 17 kecamatan dan 31 desa.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin mengatakan, hasil investigasi yang dilakukan oleh tim unit reaksi cepat (URC) kembali menemukan kasus PMK. Temuan terbaru mendapati 68 sapi mati, dan 58 dipotong paksa. Total kejadian mencapai 523 sapi positif dan 30 sembuh.
 
"Petugas telah berupaya melakukan vaksinasi yang totalnya sudah menjangkau 10 ribu sapi pada tahun lalu. Tahun ini, kami memiliki 670 dosis vaksin untuk 439 sapi. Kami juga melakukan disinfektan kandang yang tersebar di 80 lokasi, serta memberikan edukasi di 150 lokasi," katanya, Kamis (23/1).

Dia menambahkan PMK sudah menyebar di 17 Kecamatan. Pada awalnya, pada Desember 2024, temuan kejadian berada di Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras, Kertasari, di Kecamatan Cipatujah.

Kabupaten Tasikmalaya memiliki populasi sapi sebanyak 45 ribu ekor. Untuk menekan kejadian PMK, pihaknya memberikan vaksin dan vitamin, bantuan dari Kementerian Pertanian dan Pemprov Jabar.

Penyebaran kasus PMK membuat pemerintah kabupaten memutuskan menutup pasar hewan di Kecamatan Manonjaya ditutup pada 14-27 Januari.

"Kami menyarankan peternak bisa melakukan terobosan dengan cara memberikan jamu, kunyit, telur, madu dan gula aren agar kondisi ternak yang terjangkit PMK bisa kembali sembuh," pungkas Tatang.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner