Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pecinta Balap Sepeda Bandung Beradu Cepat Raih Ketinggian

Naviandri
03/1/2025 19:42
Pecinta Balap Sepeda Bandung Beradu Cepat Raih Ketinggian
Para pemenang lomba balap sepeda yang digelar Salasa Kahiji(DOK/SALASA KAHIJI)

PARA pecinta balap sepeda Bandung berlomba beradu cepat meraih ketinggian 20.000 meter atau setinggi 10x ketinggian Gunung Tangkuban Parahu bersama Salasa Kahiji.

Salasa Kahiji Bandung merupakan gerakan bersepeda cepat Bandung-Lembang yang sudah berjalan sejak 2011.

Akhir tahun 2024, mereka berkolaborasi dengan brand jersey sepeda  NIB, untuk membuat tantangan terbuka. Tak main-main, tantangannya ialah berlomba adu cepat meraih ketinggian 20.250 meter.

Sebagai gambaran, gunung tertinggi di dunia ialah MT Everest 8.800 meter dan gunung tertinggi sekitar Bandung ialah MT Tangkuban Parahu dengan 2.000 meter.

"Konsep event ini ialah beradu cepat naik meraih ketinggian setara tiga kali MT Everest atau menaiki setinggi 10 kali Gunung Tangkuban Parahu," kata Perwakilan Salasa Kahiji, Tara didampingi Sri Bambang dan Perwakilan NIB, Agnes Novella serta atlet nasional, Abdul Soleh Jumat (3/1).

Menurut Tara, peserta bebas mencari rute tanjakan di sekitarnya,  dengan mengaktifkan aplikasi gratis, yakni Strava. Peserta sudah bisa menghitung secara otomatis pencapaian ketinggian dalam setiap kali gowes menanjak. Peserta pun menyepakati konsep yang aturan mainnya sederhana dan jelas, serta dibatasi kepesertaannya hanya se-Jawa Barat.

"Adapun aturan mainnya, antara lain adu cepat meraih ketinggian 20.250 meter, batas waktu 10 hari, aplikasi Strava wajib on. Sensor denyut jantung wajib on, rute bebas, sepeda bebas no eBike, pendaftaran gratis. Batasan umur 65 tahun, BPJS on dan tanpa pengawalan," paparnya.

Event itu, tambah dia, dimulai 20 Desember sampai 29 Desember 2024 lalu. Adapun rute favorit, yakni Simpang Dago-Tebing Keraton, Majalaya-Cijapati. Cijamil-Kolonel Masturi, Cagak-Pintu Tangkuban dan Bandung-Cikole.

Banyak peserta memilih rute ini  dan bolak-balik ada delapan kali Cijapati dan 12 kali Cijamil. Setiap hari sampai enam hari atau ada yang muter-muter bersepeda di sekitar Bandung, sambil melintasi tanjakan di Utara kota Bandung satu per satu.

Dari 40 pesepeda, top 10 peserta rata-rata meraih 3.000 meter sampai 6.000 meter per hari. Artinya, bila diakumulasi menuju 20 ribuan meter, peserta tercepat bisa meraih hanya dalam lima hari saja.

"Dua peserta tercepat itu, Febrian dan Galih yang finish 20 ribu meter di hari ke lima pukul 17.00 WIB dan pukul 21.00 WIB. Cukup menarik satu lansia usia 64 tahun berhasil finish di posisi lima di hari keenam menyalip banyak pesepeda muda. Hari keenam juga ada kejutan lain dengan masuknya pebalap wanita bernama Tata Yovita ke posisi 10 besar mengungguli peserta pria," ungkap Tara.

Dalam event ini lanjut Tara, total hadiah yang disiapkan uang tunai Rp20 juta beserta piala dan medali top 10. Dia berharap event berikutnya akan lebih berat dan berskala nasional dengan pembagian usia kategori yang lebih adil dan hadiahnya besar.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner