Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BTT Bencana Tersisa Rp2 Miliar, Pemkab Cianjur Pangkas Kegiatan tak Prioritas

Benny Bastiandy
16/12/2024 20:13
BTT Bencana Tersisa Rp2 Miliar, Pemkab Cianjur Pangkas Kegiatan tak Prioritas
Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, salah satu wilayah di selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak pergerakan tanah.(MI/BENNY BASTIANDY)

BIAYA tak terduga (BTT) penanganan bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tinggal tersisa sekitar Rp2 miliar. Pemerintah kabupaten pun menyusun strategi penambahan pembiayaan untuk penanganan bencana selama masa tanggap darurat.

Bupati Cianjur Herman Suherman menuturkan, penambahan BTT dialokasikan dengan melakukan refokusing anggaran di beberapa perangkat daerah. Dia sudah menginstruksikan penghentian kegiatan yang dianggap tak prioritas di beberapa perangkat daerah.

"Kita membutuhkan anggaran penanganan bencana selama masa tanggap darurat. BTT kita tersisa sekitar Rp2 miliar lagi. Karena itu, di beberapa perangkat daerah saya setop kegiatannya, seperti perjalanan dinas dan lainnya. Anggarannya kita alihkan untuk penanganan bencana alam," ungkapnya, Senin (16/12).

Data terbaru sementara BPBD Kabupaten Cianjur terdapat 17 kecamatan yang terdampak bencana hidrometeorologi basah pada Rabu (4/12) lalu. Wilayahnya terdiri dari Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu.

Bencana tanah longsor, banjir, serta pergerakan tanah mengakibatkan sebanyak 701 rumah rusak berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan. Sebanyak 12.656 jiwa dari 4.128 kepala keluarga terdampak.

Sementara warga yang mengungsi sebanyak 4.061 jiwa dari 1.409 kepala keluarga. Mereka berasal dari 15 kecamatan yaitu Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, dan Cikadu.

"Kita butuh anggaran sangat besar. Untuk makan pengungsi juga besar," terang Herman.


Infrastruktur


Bencana yang terjadi masif dampak cuaca ekstrem di Kabupaten Cianjur, juga mengakibatkan kerusakan berbagai infrastruktur. Data sementara, kerusakan infrastruktur jalan berada di 358 titik, irigasi di 67 titik, jembatan di 47 titik, tempat ibadah di 81 titik, fasilitas kesehatan 5 titik, dan fasilitas pendidikan 54 titik.

"Untuk penanganan darurat jalan-jalan yang sangat vital juga besar. Hasil peninjauan saya ke wilayah selatan, masih ada jalan-jalan yang belum bisa dilalui," ujarnya.

Kondisi tersebut berdampak cukup besar. Terutama pasokan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

"Untuk mengangkut sembako juga jadi sulit. Itu juga jadi yang utama. Makanya, dari pergeseran anggaran di OPD-OPD itu kita hitung. Kemudian dialihkan untuk menambah anggaran penanganan bencana alam di wilayah selatan, baik infrastruktur, mobilisasi, maupun sembako (logistik)," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner