Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kementerian PU Rampungkan Rehabilitasi dan Renovasi Infrastruktur Pascagempa Cianjur

Sugeng
16/12/2024 20:08
Kementerian PU Rampungkan Rehabilitasi dan Renovasi Infrastruktur Pascagempa Cianjur
Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Endra Saleh Atmawidjaja mengunjungi salah satu sekolah yang sudah direhabilitasi di Cianjur.(DOK/KEMENTERIAN PU)

BENCANA gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 menyisakan banyak kerusakan, termasuk infrastruktur pendidikan.

Banyak sekolah rusak parah, membuat siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi tidak layak. Kerusakan tidak hanya terjadi pada gedung utama sekolah, tetapi juga fasilitas penunjang seperti ruang kelas, laboratorium, ruang perpustakaan, dan sarana olahraga.

Sebagai respons atas bencana ini, Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah cepat untuk membantu memulihkan pendidikan di Cianjur. Saat ini seluruh pengerjaan rehabilitasi dan renovasi infrastruktur terdampak gempa di Cianjur telah selesai.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Cipta Karya Endra Saleh Atmawidjaja menegaskan salah satu fokus utama pemulihan ini adalah sektor pendidikan dengan pembangunan dan perbaikan fasilitas di berbagai instansi. Di antaranya ialah, rehabilitasi SMAN 2 Cianjur yang mencakup perbaikan Gedung A, C1, C2, D, F, G, serta rekonstruksi Gedung B dengan total luas 1.342,45 m².

Proyek ini menelan biaya sekitar Rp19,6 miliar dan selesai pada 2023.
"Secara keseluruhan, rehabilitasi pasca-gempa di Cianjur menelan biaya Rp1,63 triliun," kata Endra Saleh Atmawidjaja.

Pengerjaan mencakup 262 unit fasilitas yang terdiri dari 215 fasilitas pendidikan, 34 gedung pemerintahan, 3 tempat peribadatan, 4 fasilitas kesehatan, serta berbagai prasarana air minum dan sanitasi.


Kualitas SDM


Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah mengungkapkan program rehabilitasi ini tidak hanya pada bangunan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sarana pendidikan yang lebih layak.

Pada sektor pendidikan, sebanyak 7 unit fasilitas kelompok bermain, 14 unit sarana PAUD, 21 unit TK/Sederajat, 126 unit SD/Sederajat, 22 unit SMP/Sederajat, dan 227 unit SMA/Sederajat, turut diperbaiki.

Selain itu, sebanyak 3 sarana pondok pesantren juga direnovasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan Islam.

"Pemerintah berharap dengan selesainya proyek ini, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Cianjur dapat meningkat, serta kondisi sosial dan ekonomi warga yang terdampak gempa dapat pulih," kata Essy Asiah.  

Rehabilitasi ini juga memberikan harapan baru bagi anak-anak Cianjur. Dengan fasilitas pendidikan yang lebih baik, siswa kini dapat kembali belajar dalam lingkungan lebih aman dan nyaman.

Selain itu, upaya pemulihan ini memberikan semangat baru bagi masyarakat sekitar yang melihat langsung komitmen pemerintah dalam memulihkan kehidupan mereka pascabencana.

Pendidikan, yang merupakan hak setiap anak, kini jadi prioritas utama dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus. Proyek rehabilitasi ini juga menjadi simbol pemulihan sosial ekonomi yang lebih luas bagi Kabupaten Cianjur.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner