Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Harga Gabah Terus Naik, Petani hanya Untung Sekadarnya

Nurul Hidayah    
06/8/2025 21:04
Harga Gabah Terus Naik, Petani hanya Untung Sekadarnya
Seorang petani sedang panen padi di lahan persawahannya.(MI/NURUL HIDAYAH)

HARGA gabah kembali mengalami kenaikan. Namun petani tidak mendapatkan keuntungan yang banyak akibat organisme pengganggu tanaman (OPT) yang mengganggu tanaman padi.

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan bahwa saat ini harga gabah sudah mengalami kenaikan. Jika pekan lalu harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp7 ribu hingga Rp7.500 per kilogram, saat ini harganya sudah mencapai Rp8 ribu dan gabah kering giling (GKG) Rp8.500 per kilogram.

“Naik terus. Mungkin karena panen tidak serentak atau belum panen raya,” tuturnya, Rabu (6/8).  

Dia menjelaskan areal yang sudah panen di Kabupaten Indramayu ada di Kecamatan Gantar dan Haurgeulis seluas lebih kurang 7 ribu hektare. Harga gabah saat itu berkisar Rp7 ribu hingga Rp 7.500 per kilogram.

Kini, areal yang baru panen ada di Kecamatan Kroya dan Pasekan. Puncak panen raya di Kabupaten Indramayu diperkirakan Oktober atau November mendatang.

Menurut Tatang, harga gabah saat ini cukup tinggi. “Petani memang untung, tapi tidak untung banyak,” lanjutnya.

Penyebabnya karena massifnya serangan OPT tikus yang membuat produktivitas berkurang. Jika biasanya dalam satu hektare bisa menghasilkan 7 ton GKP, tapi akibat serangan OPT produktivitas gabah hanya 6-6,5  ton GKP.

Tidak hanya tikus, petani pun diwarnai kekhawatiran tanaman padi yang kekeringan. Penyebabnya karena mundurnya musim panen akibat mundurnya musim tanam.

Biasanya panen  gadu (kemarau) di Indramayu sudah selesai September, tapi sekarang mundur akibat masih adanya perbaikan saluran irigasi yang membuat aliran air tersendat masuk ke sawah.

“Biasanya di musim gadu ini petani akan  melakukan apa pun untuk menyelamatkan tanaman padi termasuk penggunaan pompa air. Hingga akhirnya biaya produksi pun meningkat,” tutur Sutatang.

Ini yang membuat sekali pun harga gabah tinggi namun petani hanya mendapatkan sekadar untung, bukan untung  besar.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner