Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Kota Bandung Cetak Sejarah, Jadi Tuan Rumah Konvensi Sains Terbesar Pertama

Naviandri
07/8/2025 19:45
Kota Bandung Cetak Sejarah, Jadi Tuan Rumah Konvensi Sains Terbesar Pertama
Wali Kota Bandung Muhamad Farhan(MI/NAVIANDRI)

UNTUK pertama kalinya, Indonesia menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) yang berskala nasional dan internasional. Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan prestisius ini yang dibuka langsung  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), ITB, pada Kamis (7/8).

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyatakan rasa bangga karena Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah konvensi nasional berskala internasional ini.

Ia berharap, forum yang menghadirkan ribuan peneliti, dosen, mahasiswa doktoral, dan tokoh akademik dari berbagai wilayah ini akan melahirkan banyak gagasan segar yang dapat diadopsi menjadi kebijakan nyata.

"Saya sangat bangga atas acara ini. Bisa berkumpul bersama melakukan konvensi di ITB selama tiga hari dan mudah-mudahan bisa melahirkan banyak sekali ide-ide dan juga papers yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka membangun kebijakan berbasis evidence atau berbasis ilmiah,” ungkapnya.

Menurut dia, Presiden Prabowo dalam sambutannya memberikan arahan agar pemerintah mampu memanfaatkan sumber daya intelektual yang hadir dalam konvensi ini. Presiden menekankan pentingnya membangun sistem ekonomi konstitusional yang berkeadilan dan ilmiah.

“Arahan dari presiden adalah manfaatkanlah orang-orang yang pintar yang berkumpul di sini untuk kemajuan bangsa dengan mengombinasikan sistem perekonomian konstitusional. Dalam ekonomi yang berkeadilan, peran pemerintah masih besar tapi peran swasta juga tidak kecil. Dasarnya adalah semua kebijakan harus berdasarkan data ilmiah,” paparnya.


Kolaborasi


Meskipun tidak menyampaikan secara spesifik tentang investasi atau proyek tertentu, Presiden, kata Farhan, secara jelas menekankan bahwa semua keputusan strategis nasional harus berangkat dari kajian dan perhitungan akademik yang matang.

"Beliau tidak secara spesifik menyebut soal investasi atau hal lainnya, tetapi arahannya sangat jelas bahwa setiap kebijakan harus didasari oleh sebuah perhitungan ilmiah. Itu sebabnya kerja sama antara pemerintah dengan perguruan tinggi menjadi sangat penting,” jelasnya.

Farhan juga menyampaikan bahwa Pemkot Bandung selama ini telah menjalin kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, khususnya dalam mendukung pengambilan kebijakan di berbagai sektor, mulai dari tata kelola lingkungan hingga transformasi digital layanan publik.

"Kita memang selalu punya kerja sama dengan berbagai macam perguruan tinggi dan alhamdulillah kerja samanya berbuah hasil yang sangat baik semuanya," tuturnya.

Kegiatan ini menghadirkan lebih dari 2.200 peneliti aktif, 401 rektor, 351 dosen dari Jawa Barat dan Jakarta, 171 mahasiswa doktoral, serta 150 guru besar. Tak hanya dari kalangan akademisi, lebih dari 250 peserta dari kementerian, BUMN, dan sektor industri turut berpartisipasi.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto menyampaikan, konvensi ini adalah inisiatif langsung Presiden untuk menyatukan kekuatan sains demi masa depan Indonesia.

"Kami menargetkan peta jalan riset dan inovasi dapat disusun selama tiga hari konvensi ini," ujarnya.

Mengangkat tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”, KSTI 2025 membahas delapan sektor strategis nasional: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner