Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Menteri KP2MI Sambut Baik Berdirinya Migrant Center di Kampus UPI

Naviandri
28/8/2025 19:43
Menteri KP2MI Sambut Baik Berdirinya Migrant Center di Kampus UPI
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Abdul Kadir Karding bersama Rektor UPI Prof Didi Sukyadi saat meresmikan Migrant Center.(MI/NAVIANDRI)

UNTUK mengakomodir sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menghadirkan fasilitas bernama Migrant Center. Keberadaannya diresmikan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Abdul Kadir Karding. di Kampus UPI Bandung, Kamis (28/8).

"KP2MI berterima kasih kepada Rektor UPI Prof Didi Sukyadi yang sudah menindaklanjuti pertemuan pertama saat di Jakarta. Salah satunya mendorong untuk menghadirkan Migrant Center," jelasnya.

Menurut Menteri, kehadiran Migrant Center ini sebagai upaya memberikan informasi kepada tenaga kerja yang hendak dikirim ke luar negeri yang rata-rata tingkat lulusannya masih belum memuaskan. Selama ini untuk melatih tenaga kerja di luar negeri membutuhkan pelatihan. Mereka juga harus memiliki sertifikasi.

"Biasanya untuk mendapatkan sertifikasi itu pelatihannya di Jakarta, lalu sertifikasinya di Bandung, atau mendapatkan skill di Jakarta dan mendapatkan pelatihan bahasanya di Bandung," terangnya.

Karding bersyukur atas hadirnya Migrant Center di UPI, sehingga peluang ini bisa ditangkap. Peluang kerja di luar negeri, seperti Jepang dan Korea sangatlah terbuka besar dan menyediakan 600 ribuan lapangan pekerjaan. Apalagi, sekarang pemerintah Jepang atau Korea memprioritaskannya untuk orang-orang Indonesia.

"Ini peluang pasar yang harus disuplai dengan treatment standar sehingga bisa bagus. Kami bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia saat ini, mungkin nanti bisa dengan pemerintah daerah juga pengusaha," tuturnya.

Karding pun berkeinginan membentuk kelas migran dengan maksud anak-anak sebelum masuk didata terkait orientasi kerjanya, apakah di dalam atau luar negeri. Untuk luar negeri, dia mendorong ke Jepang atau Korea.

"Nanti di kelas migran juga bisa belajar tentang bahasa dan budaya negara setempat yang hendak dituju. Saya juga ke depan memiliki cita-cita kalau Migrant Center ini sudah baik, bisa diadopsi pula oleh universitas-universitas lainnya untuk membuka jurusan khusus Migrant.

Sementara itu, Rektor UPI Prof Didi Sukyadi pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri KP2MI atas kehadirannya meninjau langsung Migrant Center di UPI. Persiapan untuk peresmian ini belum terlalu lama.

"Saya berkunjung ke Jakarta ke kantornya pak menteri belum genap sebulan lalu. Tapi, KP2MI ini sangat strategis idenya termasuk untuk UPI. Kami memiliki mahasiswa yang jumlahnya cukup banyak puluhan ribu dengan 176 program studi di dalamnya. Untuk itu, kami harus memikirkan setelah lulus nanti mereka bisa mendapatkan pekerjaan. Kami tak ingin mereka sulit mencari pekerjaan," bebernya.

Adanya kesempatan bekerja di luar negeri, Rektor UPI menilai sebagai kesempatan atau peluang luar biasa yang terbuka lebar. UPI ingin mengedukasi bahwa bekerja itu tak hanya di dalam negeri tapi bisa bekerja juga di luar negeri.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner