Wilayah Terdampak Bencana di Cianjur Jadi 18 Kecamatan, Ratusan Jiwa masih Mengungsi

Benny Bastiandy
08/12/2024 13:55
Wilayah Terdampak Bencana di Cianjur Jadi 18 Kecamatan, Ratusan Jiwa masih Mengungsi
JALAN AMBLES: Kondisi infrastruktur jalan di Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, ambles terdampak pergerakan tanah.(MI/Benny Bastiandi)

RATUSAN jiwa korban terdampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12), hingga saat ini masih mengungsi. Mereka merupakan warga yang tersebar di berbagai kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan tindakan pascabencana yang diprioritaskan adalah melakukan penanganan serta pendataan. Salah satu yang jadi prioritas ialah pendataan jumlah pengungsi.

"Hasil pendataan sementara di lapangan, ada sekitar 777 jiwa yang sekarang mengungsi akibat bencana," kata Asep, Minggu (8/12). 

Ratusan pengungsi berasal dari sembilan kecamatan. Terdiri dari Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, dan Sindangbarang. 

Di Kabupaten Cianjur, wilayah yang terdampak bencana tanah longsor, pergerakan tanah, serta banjir terus meluas. Hingga saat ini jumlahnya bertambah menjadi 18 kecamatan. 

Wilayah berada di Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu. Akibat bencana, terdapat 2.760 jiwa warga yang terdampak.

"Berdasarkan laporan terakhir, sebanyak 439 rumah warga mengalami rusak akibat bencana, 357 rumah dalam kondisi terancam, dan 484 rumah terendam," jelas dia.

Warga yang semula mengungsi karena terendam banjir saat ini sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Banjir sudah berangsur surut. Seperti di Kecamatan Sindangbarang, Leles, dan Agrabinta. 

Sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah mayoritas masih mengungsi. Asep menuturkan, tempat pengungsian sementara bagi warga berada di rumah kerabat atau tetangga. 

"Melihat kondisi cuaca saat ini, kami menyarankan agar pengungsi tak tinggal di tenda-tenda. Khawatirnya tenda roboh karena hujan disertai angin kencang masih terjadi," tegasnya.

Bencana di Kabupaten Cianjur juga merenggut tiga orang korban jiwa dan satu orang luka-luka. Dua orang yang meninggal dunia merupakan korban tertimbun tanah longsor dan satu orang terbawa arus deras. 

Infrastruktur Rusak

Selain rumah warga, bencana hidrometeorologi pada Rabu (4/12), juga merusak berbagai infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat. Antara lain, jalan yang rusak berada di 83 titik, irigasi di 4 titik, dan jembatan di 9 titik.

Asep mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Cianjur untuk penanganannya. Sementara itu, penanganan dilakukan secara kedaruratan.

"Untuk penanganan infrastruktur kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR. Penanganannya diutamakan untuk akses jalan yang belum bisa dilalui. Sementara akan diperbaiki secara darurat. Terpenting saat ini bisa dilalui terlebih dulu," imbuhnya.

Laporan sementara di lapangan, kondisi infrastruktur jalan yang masih belum bisa dilalui di antaranya di Kecamatan Kadupandak. Namun informasi di lapangan, kata Asep, jalan itu bukan akses utama.

"Tapi kami masih menunggu informasi lebih lanjut untuk memastikannya. Kalau untuk akses jalan utama, itu sudah mulai bisa dilalui," pungkasnya.  (BB/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner