Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga yang Tinggal di Kolong Flyover Pasupati Kota Bandung akan Direlokasi

Naviandri
05/12/2024 22:34
Warga yang Tinggal di Kolong Flyover Pasupati Kota Bandung akan Direlokasi
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait kunjungi warga yang tinggal di kolong jembatan Flayover Pasupati kota Bandung.(Dok. Diskominfo Bandung)

PEMERINTAH akan merelokasi warga yang tinggal di bawah jembatan dan kawasan tidak layak.  Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah sekitar kolong jembatan Prof. Mochtar Kusumaatmadja atau yang dikenal dengan Flyover Pasupati Kota Bandung Jawa Barat (Jabar).

Kolong jembatan tersebut, kini menjadi tempat tinggal sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang menjadi penerima manfaat program relokasi ini, dengan rincian 33 kepala keluarga (KK) dari Kota Bandung, 50 KK berasal dari Kabupaten Bandung dan 17 KK dari Kota Cimahi.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait saat meninjau sasaran Program Penanganan PPKS melalui fasilitas Rusunawa dan Pemberdayaan Ekonomi di kolong jembatan Flyover Pasupati, Kamis (5/12) mengungkapkan, program ini tidak hanya memberikan hunian baru, tetapi juga memberdayakan warga yang direlokasi. Pemerintah menyiapkan 116 hunian di Kecamatan Rancaekek dan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, lengkap dengan rencana pemberdayaan ekonomi serta fasilitas pendukung lainnya.

“Ini adalah upaya untuk memastikan warga tidak hanya dipindahkan, tetapi benar-benar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Juga nantinya penting penyediaan fasilitas sosial di lokasi relokasi. Lahan baru tersebut dirancang untuk dilengkapi dengan taman bacaan, tempat belajar dan area bermain anak-anak,” jelas Maruarar.

Menurut Maruarar, pemerintah ingin relokasi ini bukan hanya proyek satu kali, tetapi menjadi bagian dari program berkelanjutan yang berbasis aspirasi warga, termasuk anak-anak. Ini langkah konkret untuk menjadikan mereka tidak hanya memiliki tempat tinggal, tetapi juga lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka. Untuk diketahui program relokasi ini dirancang untuk menjawab permasalahan mendasar yang dihadapi warga di kawasan tidak layak.

“Salah satu cerita yang menginspirasi adalah seorang ibu yang telah bertahun-tahun tinggal di satu kamar sempit bersama suami dan dua anaknya. Mereka sudah lama hidup dalam kondisi seperti itu. Melalui relokasi ini akan memberikan mereka harapan baru, dengan tempat tinggal yang lebih layak dan sehat,” papar Maruarar.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan, pemkot menunjukkan komitmen penuh terhadap program ini dan menyampaikan dukungannya, sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan kesejahteraan masyarakat di kota Bandung.

“Pemerintah akan memastikan keabsahan status kependudukan bagi semua warga yang direlokasi, dengan melakukan analisis faktual untuk memastikan bahwa mereka yang tinggal di sini benar-benar menetap dan tidak sekadar tinggal sementara. Kami juga akan memberikan fasilitasi kependudukan dan memastikan mereka tidak terjebak masalah administrasi,” terang Koswara.

Koswara menambahkan, bantuan akan diberikan untuk jangka waktu 1 hingga 1,5 tahun, dengan pembebasan biaya sewa selama enam bulan pertama. Setelah itu, mereka akan diberi kesempatan untuk mandiri secara ekonomi, termasuk melalui peluang wirausaha dan akses modal. Pemerintah akan terus memonitor kebutuhan dasar warga pasca-relokasi, seperti pendidikan dan kesehatan, serta mendorong integrasi berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung keberhasilan program ini. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner