PP Persis Usulkan Kurikulum Berbasis Adab kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Sugeng
20/11/2024 19:31
PP Persis Usulkan Kurikulum Berbasis Adab kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
PP Persis menggelar seminar nasional guna mendorong penerapan kurikulum adab oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.(ISTIMEWA)

PERSATUAN Islam menggelar Musyawarah Kerja Nasional III di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/11). Salah satu agendanya ialah penyelenggaraan Seminar Nasional Arah Kebijakan Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan Nasional.

Dalam seminar itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Zeze Zaenudin menilai pentingnya penerapan kurikulum berbasis adab. Kurikulum ini perlu diterapkan sebagai penyeimbang.

Karena itu, PP Persis mengusulkan adanya kurikulum berbasis adab ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Adanya kurikulum berbasis adab, tegasnya, adalah penting untuk diterapkan dalam kondisi saat ini. Apalagi, adab merupakan nilai yang terkandung dalam asas Bangsa Indonesia.

"Kurikulum ini berbasis kepada adab, penanaman nilai adab. Salah satu dari asas kehidupan berbangsa bernegara kita adalah bagaimana mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab," tambah KH Zeze.

Zeze menilai, asas berbangsa ini perlu dieksplorasi lebih jauh dan diimplementasikan dalam kurikulum. Untuk itu, kurikulum berbasis adab sangat penting untuk diterapkan kepada para peserta didik.

"Saat ini, nilai-nilai keadaban kurang dieksplorasi, kurang digali sebagai nilai dasar dari perumusan kurikulum dan sistem pendidikan kita," katanya.

Dalam kurikulum pendidikan, lanjut Zeze, harus menyasar mental dan spiritual peserta didik. MEreka harus memiliki dasar fondasi yang kuat untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kompetitif melalui proses keteladanan di lingkungan pendidikan.

"Proses pembelajaran juga harus memberikan pengalaman yang kaya, meliputi penguatan mental, spiritual, berpikir secara kritis dan keterampilan adaptif," tandasnya.


Penyeimbang


Sementara itu, Ketua Bidang Tarbiyah PP Persis, Dr H Tiar Anwar Bakhtiar M Hum, melihat proses pembelajaran harus memberikan pengalaman yang kaya. Meliputi penguatan mental, spiritual, berpikir secara kritis dan keterampilan adaptif.

Semua itu, harus ada dalam satu kurikulum yaitu kurikulum adab.

"Penguatan kompetensi melalui kurikulum pendidikan di atas harus diserahkan pada fondasi yang kuat, yaitu yang disebut dengan adab. Jadi muaranya adalah bagaimana kita mensosialisasikan konsep adab ini sebagai basis daripada pengembangan kurikulum dan pengembangan pendidikan teraktif," paparnya.

Kurikulum adab, lanjut dia, bukan berarti menghilangkan soal intelektualitas, melainkan penyeimbang. Artinya antara intelektual dan adab harus berjalan bersama beriringan.

"Yang dirancang ini terkait keseimbangan, keseimbangan integrasi antara kebutuhan secara intelektual, secara spiritual moral, dan diintegrasikan. Jadi sebenarnya kita ingin menyeimbangkan. Di pendidikan Persis, ini sudah kami lakukan," kata dia.

 

Pengembangan pendidikan

 

Pada kesempatan yang sama, Pakar Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia Dr Cepi Triatna MPd menambahkan untuk mengantisipasi kondisi-kondisi yang dialami generasi muda bangsa Indonesia saat ini maka perlu dilakukan pengembangan pendidikan yang lebih menitikberatkan pada penguatan adab. Pendidikan adab bisa mencegah kasus perundungan yang kini sering terjadi di Indonesia.

Kurikulum, kata dia, harus menyasar mental dan spiritual peserta didik, sehingga memiliki dasar yang kuat untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kompetitif melalui proses keteladanan lingkungan pendidikan.

"Penguatan kompetensi melalui kurikulum pendidikan harus didasarkan pada fondasi yang kuat, yaitu adab. Untuk itu kami mengusulkan kepada pemerintah agar pengembangan kurikulum harus didasarkan pada penanaman adab atau kurikulum berbasis adab. Tadi, kami lihat Pak Menteri juga memberikan respon positif," paparnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner