Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luas Sawah Puso di Kabupaten Indramayu Terus Bertambah

Nurul Hidayah
26/8/2024 19:47
Luas Sawah Puso di Kabupaten Indramayu Terus Bertambah
Sejumlah lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak bisa ditanami di musim kemarau.(MI/WIDJAJADI)

TAK kunjung dialiri air, tanaman padi yang mengalami puso di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu meluas.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, menjelaskan luas tanaman padi yang puso di Kecamatan Kandanghaur kini sudah mencapai 578 hektare. "Minggu lalu tanaman padi yang puso luasnya baru mencapai 240 hektare," ungkapnya, Senin (26/8).

Tanaman padi yang puso, lanjut dia, tersebar di lima desa, yakni Desa Karanganyar, Karangmulya, Wirakanan, Wirapanjunan dan Pranti. Kondisi  tanaman padi pun sudah tidak bisa diselamatkan lagi sekali pun ada penyaluran air dari irigasi.

Baca juga : Puso Melanda Persawahan di Kabupaten Indramayu

"Kecuali ada hujan yang sangat lebat, kemudian kita pupuk, masih ada harapan tumbuh lagi," tuturnya.

Selain tanaman padi yang mengalami puso, di lima desa tersebut juga ada
1.050 hektar tanaman padi yang kini mengalami kekeringan. Untuk tanaman
padi yang mengalami kekeringan masih bisa diselamatkan dengan syarat air segera digelontorkan ke sawah. Umur tanaman padi yang kekeringan
berkisar antara 30 hingga 50 hari dan  telah mengalami masa pemupukan.

Balai Besar Wilayah Sungai, lanjut Waryono, mengakui sudah menggelontorkan air ke wilayah Kecamatan Kandanghaur sesuai jadwal gilir air. Bahkan air sudah sampai di saluran BT 21.

Baca juga : Tiga Desa di Kecamatan Terisi Indramayu Terancam Kekeringan

Namun dia tidak yakin air bisa masuk ke wilayah mereka yang ada di hilir irigasi. Keraguan ini dikarenakan banyaknya petani di daerah hulu yang menyedot air.

"Apalagi umur tanaman padi di wilayah hulu sedang memasuki masa
primordial, sudah mulai keluar malai. Kalau kurang air, nanti malai jadi tidak berisi," tandasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner