Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PLN Jawa Barat Bantu Pembatik Cirebon Lebih Berdaya

Sugeng
21/8/2024 12:10
PLN Jawa Barat Bantu Pembatik Cirebon Lebih Berdaya
Sejumlah pengunjung belajar membatik di Keraton Kasepuhan Cirebon bersama Paguyuban Batik Godong Jati(MI/SUMARIYADI)

CIREBON tidak hanya batik Trusmi. Daerah ini juga memiliki kekayaan batik tradisional yang beragam dan masih terjaga.

Beragam paguyuban, kelompok dan komunitas masih menekuni pembuatan batik. Salah satunya Paguyuban Batik dan Kerajinan Godong Jati Cirebon.

Paguyuban ini berkegiatan di sekitar Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton memberi kesempatan kepada kelompok ini untuk menggelar produk dan workshop di Pendopo Pengada, Keraton Kasepuhan Cirebon.

Baca juga : HUT RI, PLN Jabar Nyalakan Listrik 454 Pelanggan Lewat Program Light Up The Dream

"Cirebon memiliki 4 keraton, yang setiap keratonnya memiliki motif batik berbeda. Ada sekitar 500 motif batik keraton di Cirebon yang memiliki makna tersendiri dan berbeda satu dengan yang lainnya," ungkap Ketua Paguyuban Batik dan Kerajinan Godong Jati Cirebon, Elang Raharyadi Wijayakusuma.

Dia menambahkan keraton memberi kesempatan dan berupaya melestarikan kesenian batik. Tujuannya untuk menggeliatkan usaha kecil.

"Keraton juga berupaya terus mengenalkan produk kreatif tradisional agar dikenal wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan," ungkapnya dalam kegiatan Media Gathering PLN UID Jawa Barat di Cirebon, Selasa (20/8).

Baca juga : Masih Sering Turun Hujan, Produksi Garam di Cirebon Terganggu

Sementara itu, Dian, salah satu pengurus Paguyuban Batik dan Kerajinan Godong Jati, menambahkan, paguyuban ini terbentuk setelah Pemerintah Kota Cirebon menggelar pelatihan batik dengan pewarna alami. Dari kelompok ini, 10 orang di antaranya membentuk paguyuban.

"Kami terus bergerak dan melakukan pelatihan untuk menularkan ilmu membatik yang kami dapat. Kami melatih warga sekitar, komunitas, hingga sekolah-sekolah dari SD hingga SMA," ungkapnya.

Kegiatan paguyuban ini juga diwadahi Keraton Kasepuhan. Keraton memberikan waktu 3 hari dalam seminggu, bagi paguyuban untuk menggelar produk dan membuka workshop pelatihan di Pendopo Pengada.

Baca juga : Masuk Musim Kemarau, Pemkot Cirebon Waspadai Potensi Krisis Air Bersih dan Kebakaran TPA

"Ke depan, kami akan terus memproduksi batik dan turunannya. Kami juga mulai menggunakan peralatan batik bertenaga listrik yang lebih efisien dan cepat," tandasnya.

Saat ini, paguyuban tidak hanya memproduksi kain batik. Mereka juga sudah menghasilkan kaos dengan motif cetakan batik, serta sejumlah produk lain.

 

Baca juga : 5 Tahun, PLN Jawa Barat Listriki 883 Dusun

Bantuan PLN


Aktivitas paguyuban ini ternyata menarik perhatian PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat. Selasa (20/8), lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN Jawa Barat menyerahkan bantuan peralatan bertenaga listrik senilai Rp139,35 juta.

Asep Priatna, Manager TJSL PLN Jawa Barat mengungkapkan, program TJSL PLN berkomitmen fokus dalam dua sektor, yakni pendidikan dan pemberdayaan UMKM. "PLN ingin hadir di tengah masyarakat. Khusus di Cirebon, dalam pemberdayaan UMKM, kami tertarik untuk ikut melestarikan Batik Cirebon."

Batik Cirebon, lanjutnya, kebanyakan dikerjakan ibu-ibu rumah tangga. Kerajinan ini telah mampu memberdayakan masyarakat dan ibu rumah tangga.

"Kami membantu, sekaligus memberi tantangan pada Paguyuban Batik Godong Jati untuk menggunakan peralatan bertenaga listrik. Mereka menyambut, karena dengan tenaga listrik kerja membatik lebih efisien dan lebih cepat," tambahnya.

Ke depan, Asep berjanji akan terus melakukan pendampingan dan membantu pemasaran hasil produksi paguyuban. "PLN memiliki marketplace yang bisa dimanfaatkan untuk memperluas pasar."

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner