Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kasus Rabies di Cianjur Terkendali

Benny Bastiandy
28/7/2024 18:51
Kasus Rabies di Cianjur Terkendali
Layanan vaksinasi rabies di Cianjur(MI/BENNY BASTIANDY)

KASUS rabies di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terkendali. Hampir 9 tahun terakhir sudah tak ditemukan adanya kasus tersebut.

Jabatan Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan
Perikanan Kabupaten Cianjur, Kharisudin  mengatakan kasus rabies terakhir di Kabupaten Cianjur dilaporkan terjadi pada 2015. Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus serupa.

"Terakhir itu pada 2015 di Kecamatan Takokak. Setelah itu tidak ada lagi. Mudah-mudahan tidak ada," ujarnya, Minggu (28/7).

Baca juga : Dana PIP Rawan Diselewengkan, Disdikpora Cianjur Ingatkan Soal Sanksi Tegas

Dia menuturkan kasus rabies pada 2015 dimungkinkan bagian rentetan
kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, Kecamatan
Takokak merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Sukabumi.

"Di Kabupaten Sukabumi, pada tahun-tahun itu juga banyak kejadian kasus
rabies," ucapnya.

Jauh sebelum kasus rabies pada 2015, sempat terjadi kasus serupa pada 2008 di Kabupaten Cianjur. Lokasinya berada di Kecamatan Tanggeung.

Baca juga : Penyintas Gempa Derita Stroke Mendapat Bantuan dari Komunitas Bagong Mogok

Kharisudin menuturkan kasus rabies di Kabupaten Cianjur rata-rata
diakibatkan gigitan anjing. Kasusnya mayoritas berada di wilayah selatan.

"Di selatan memang cukup banyak yang memelihara anjing, tapi diliarkan.
Sayangnya, kalau ada kasus gigitan mereka tak mengakui. Tapi kalau ada
pemberian vaksin, mereka mengakui itu hewan mereka," tuturnya.

HPR itu tidak hanya anjing, tapi juga monyet. Kalau ada manusia yang
digigit HPR, Dinas PKHP langsung memberikan AVR (antivirus rabies) atau SVR (serum virus rabies).

"Upaya-upaya pencegahan terus kami lakukan melalui sosialisasi. Terus
dilakukan juga gerakan vaksinasi di setiap Puskeswan. Kita punya
tiga UPTD Puskeswan di wilayah utara, tengah, dan selatan. Untuk stok
vaksin insya Allah selalu tersedia karena pengadaannya dari provinsi. Kita sebagai penerima manfaat," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner