Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Panen Raya Padi di Majalengka, Tekan Inflasi dan Angkat Kesejahteraan Petani

Media Indonesia
09/3/2024 19:29
Panen Raya Padi di Majalengka, Tekan Inflasi dan Angkat Kesejahteraan Petani
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi mengikuti panen raya padi pertama di Jawa Barat(DOK/PEMKAB MAJALENGKA)

JAWA Barat memulai panen raya padi. Yang pertama dimulai dari Kabupaten Majalengka, pada Maret 2024. Panen ini diharapkan dapat berkontribusi menekan angka inflasi Jabar yang berada di angka 3,09% pada Februari.

Adapun inflasi Majalengka, sebagai daerah yang baru diakui sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 3,05 (year on year).

Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi berharap panen raya di daerahnya tidak mengalami kendala. Adapun dua daerah yang sudah panen raya di Majalengka, yaitu Kecamatan Leuwimunding dan Kecamatan Rajagaluh.

Baca juga : Jaga Harga Gabah saat Panen, Kepala Bapanas Jelaskan Caranya

"Mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun, target gabah kering di Majalengka terpenuhi sehingga tingkat inflasi ini akan turun," ujar Dedi Supandi saat memantau panen raya Majalengka, Sabtu (9/2).

Menurut dia, Majalengka juga terkendala dampak dari cuaca ekstrem dan El Nino yang terjadi pada hampir seluruh wilayah. Akibatnya, mengubah pola tanam yang menjadi terlambat, serta menimbulkan hama, sehingga mempengaruhi perolehan padi.

 

Baca juga : Mentan Amran Sulaiman Klaim Stok Beras untuk Ramadan Aman

"Untuk total hari ini di Majalengka, kita evaluasi ada 567.081 ton produksi padi gabah kering atau setara dengan beras sekitar 451.000 ton. Hari ini di bulan Maret terevaluasi sudah kurang lebih di 20.100 ton," katanya.


Bantuan bibit


Dedi menambahkan, beberapa petani di Majalengka pun sebenarnya terancam gagal panen. Mengingat terdapat 647,88 hektare sawah dengan umur tanaman padi rata-rata 45 hari terendam banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang pada 11 Februari lalu.

Baca juga : Panen Raya tidak akan Turunkan Harga Beras secara Signifikan

Pascakejadian itu, pihaknya mengupayakan pemberian bibit tanaman gratis untuk petani. Sebagai solusi mengejar ketertinggalan pola tanam juga, dia sudah menginstruksikan penyuluh pertanian di Majalengka agar memberikan bibit unggul.

"Termasuk juga pola-pola yang dilakukan ada bantuan untuk daerah kekeringan, seperti mesin penyedot dan ada beberapa alat pertanian lagi yang akan kita distribusikan," katanya.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan mengingat banyak daerah lain yang tergantung dari gabah giling maupun beras asal Majalengka.
Untuk hasil gabah kering dari Majalengka ini di antaranya dijual ke kabupaten Sumedang dan Cirebon.

Baca juga : Panen Beras Buka Harapan Harga kembali Stabil

"Termasuk berasnya ada yang dibawa ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bandung," imbuh Dedi.

Selain memuluskan hasil panen padi di tingkat petani, Pemkab Majalengka pun telah melakukan beberapa upaya dalam menyikapi inflasi seperti menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) di beberapa titik kecamatan. Dedi juga melakukan pemantauan secara langsung ke sejumlah pasar di Majalengka.

"Kemarin saya cek harga beras saja ada penurunan di harga Rp500, termasuk juga harga padi siap giling. Saya ingin menyampaikan salam buat petani, mudah mudahan panen hari ini menjadi bagian baik untuk kesejahteraan para petani juga," pungkasnya

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner