Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jawa Barat Siapkan Rp155,5 Miliar Tangani Stunting di 2024

Sugeng Sumariyadi
26/2/2024 19:32
Jawa Barat Siapkan Rp155,5 Miliar Tangani Stunting di 2024
Pemprov Jawa Barat dan BKKBN menggelar Rembug Stunting 2024(DOK/DISINFOKOM JAWA BARAT)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat memberikan dukungan dana sebesar Rp155,5
miliar untuk penanganan stunting pada 2024. Dana itu akan digunakan di
16 kabupaten dan kota.

"Dukungan dana ini merupakan bantuan keuangan kompetitif. Bentuknya
hibah dengan tujuan percepatan penurunan stunting," ungkap Penjabar
Sekretaris Daerah Jawa Barat Taufiq Budi Santoso, pada Rembug Stunting
Jabar 2024, Senin (26/2).

Dia menambahkan penanganan stunting di Jawa Barat terus mengalami
progres yang menggembirakan. Jika pada 2021, prevalensi stunting masih
mencapai 24,%5, pada 2022 lalu bisa diturunkan menjadi 20,2%.

Baca juga :  Pemkab Purwakarta Minta Partisipasi Masyarakat Turunkan Stunting

Sementara pada 2023, target prevalensi kembali diturunkan menjadi 19,2%.
"Kami masih menunggu hasil survei Kementerian Kesehatan, apakah target
ini tercapai," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Jawa Barat
Iendra Sofyan menambahkan upaya penanganan stunting di Jawa Barat pada
2024 menitikberatkan pencegahan daripada pengobatan. Tiga program
utamanya ialah integrasi intervensi penurunan stunting, penanggulangan
kemiskinan dan ketahanan pangan.

"Kerja penurunan stunting selama ini cenderung dilakukan menjadi agenda
masing-masing, mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten
dan kota. Pada 2024, upaya penurunan kita lakukan dengan skema
intervensi integrasi," tambahnya.

Baca juga : Prevalensi Tengkes masih Tinggi, Jawa Barat Harus Bekerja Keras

Dengan skema itu, penanganan stunting diharapkan dapat berjalan lebih
efektif. Integrasi ini juga akan diikuti dengan program penanggulangan
kemiskinan dan ketahanan pangan.

"Dengan menurunkan angka kemiskinan, warga diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan pangan. Kemiskinan turun dan pangan yang terpenuhi menjadi
penentu penurunan stunting," tandasnya.

Untuk menjalankan program itu, Iendra mengajak semua pemangku
kepentingan fokus pada permasalah, fokus sasaran dan lokasi, serta fokus
intervensi. "Dengan program terintegrasi, kita lakukan penurunan angka
stunting."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner