Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus DBD di Tasikmalaya Meningkat, 120 Orang Dirawat dalam Dua Bulan

Kristiadi
20/2/2024 15:05
Kasus DBD di Tasikmalaya Meningkat, 120 Orang Dirawat dalam Dua Bulan
Ilustrasi(Dok MI)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit selama dua bulan terakhir di Januari-Februari 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terjadi karena intensitas hujan yang tinggi menimbulkan genangan air dan menjadi sarang nyamuk.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang agar warga tetap waspada untuk meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah hingga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan secara rutin. Karena, serangan ini dapat mematikan, jika tidak tertolong dan sampai saat ini masih terdapat 6 orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan," katanya, Selasa (20/2/2024).

Baca juga : Sepanjang 2022, DBD Di Kota Tasikmalaya Sebabkan 21 Kematian

Ia mengatakan, serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan paling tinggi dibandingkan pada tahun lalu, karena pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih banyak warga abai terutamanya dalam menjaga lingkungan dan menyebabkan daerahnya meningkat.

Penambahan kasus DBD yang terjadi di wilayahnya selama ini bisa dari faktor sampah hingga kesadaran masyarakat kurang.

"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kasus DBD yang paling banyak terjadi di Kecamatan Tawang, Cipedes, Kawalu, Indihiang hingga kecamatan lainnya masih ditemukan termasuk di setiap kelurahan," ujarnya.

Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat

Dengan meningkatnya kasus DBD yang terjadi sekarang, warga diminta untuk terus waspada. Sejumlah upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS).

Karena, kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman dan bagi masyarakat juga jangan menganggap demam biasa.

"Untuk pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara rutin terutama di lingkungan rumah tidak hanya menguras bak mandi, tutup genangan air, mengubur barang bekas tetapi sampah yang dibuang sembarang berpotensi menjadi sarang nyamuk ketika hujan turun. Akan tetapi, pengasapan (fogging) yang dilakukan tak maksimal karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa," pungkasnya. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner