Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Desa Cimangkok Kerap Kebanjiran, Pemkab Sukabumi Cari Solusi

Benny Bastiandy
05/1/2024 19:24
Desa Cimangkok Kerap Kebanjiran, Pemkab Sukabumi Cari Solusi
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman meninjau lokasi yang kerap memicu banjir.(MI/BENNY BASTIANDY)

KAWASAN Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, rawan banjir. Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, wilayah tersebut kerap diterjang banjir akibat luapan saluran air.

Seperti terjadi pada Kamis (4/1), sejumlah lokasi di wilayah itu terendam banjir. Termasuk ruas jalan nasional penghubung Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Sukabumi.

Pemerintah daerah merespon cepat kejadian tersebut. Pada Jumat
(5/1), Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir sebagai tindak lanjut laporan masyarakat.

Ade mengamati langsung sumber-sumber penyebab terjadinya banjir. Didampingi unsur Forkopimcam setempat, dia mengaku segera membahas hasil peninjauan dengan dinas teknis melalui rapat koordinasi.

"Tadi saya sudah meninjau ke lapangan. Sudah kami petakan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah daerah mengatasi masalah banjir di Desa Cimangkok," ungkapnya.

Selain akan koordinasi dengan dinas-dinas teknis di lingkungan Pemkab
Sukabumi, kata Ade, perlu dilakukan hal serupa dengan pemerintah pusat,
terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasalnya, akses penghubung Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Sukabumi yang
kerap terendam banjir berstatus ruas jalan nasional.

"Ruas jalan ini bukan kewenangan kami. Insya Allah nanti akan kami
koordinasikan dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PU-Pera sebagai pengelola jalan nasional," tegasnya.

Secara umum, Pemkab Sukabumi kembali mengimbau masyarakat selalu waspada dengan potensi kerawanan bencana hidrometeorologi akhir-akhir ini. Pasalnya, intensitas curah hujan sudah kembali terpantau meningkat dengan kondisi cukup ekstrem.

"Selalu waspada dengan dampak potensi yang ditimbulkan akibat curah hujan tinggi. Misalnya banjir, tanah longsor, maupun pergerakan tanah," ujarnya.

Salah satu hal yang disoroti Ade soal budaya membuang sampah sembarangan. Masyarakat diimbau tak membiasakan membuang sampah, apalagi ke aliran-aliran sungai.

"Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat itu perlu. Saya meminta kepada perangkat daerah teknis bisa menambah tempat sampah dan menyosialisasikan kembali kesadaran membuang sampah pada tempatnya," tegasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner