Dongkrak Pajak, Bapenda Cianjur Ajukan Penambahan Tapping Box

Benny Bastiandy
10/11/2023 18:43
Dongkrak Pajak, Bapenda Cianjur Ajukan Penambahan Tapping Box
Pelayanan pajak di kantor Badan Pendapatan Daerah Cianjur(MI/BENNY BASTIANDY)

BADAN Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengajukan penambahan alat rekam transaksi elektronik atau tapping box sebanyak 61 unit. Pasalnya, keberadaan alat tersebut cukup efektif membantu meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah karena setiap transaksi tercatat dengan baik.

Kepala Bidang Penagihan Pajak Daerah Bapenda Kabupaten Cianjur, Prihadi
Wahyu Santosa, mengatakan sampai saat ini tapping box sudah terpasang
sebanyak 185 unit. Jumlah tersebut dinilai kurang mengingat masih
cukup banyak objek pajak yang belum dipasangi alat tersebut.

"Sebelumnya ada 180 unit. Kemudian ada penambahan lima unit. Jadi jumlahnya 185 unit. Kami sudah mengajukan kembali penambahan sebanyak 61 unit," kata Prihadi, Jumat (10/11).

Penyedia tapping box adalah pihak perbankan, yakni Bank BJB. Prihadi memahami ajuan penambahan tindak mungkin langsung direalisasi karena Bank BJB juga harus memenuhi kebutuhan alat tersebut ke semua daerah
di Jawa Barat.

"Kalau berbicara kebutuhan, cukup banyak tapping box yang kami perlukan. Tapi Bank BJB juga tidak bisa merealisasikan setiap permohonan. Harus secara bertahap," ujarnya.

Pemasangan tapping box merupakan amanat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di Kabupaten Cianjur baru ada empat sektor yang dipasang alat ini, yakni hotel, restoran, hiburan, dan parkir.

"Paling banyak alatnya dipasang di restoran. Pemasangannya diterapkan pada 2020 atau saat pandemi covid-19. Saat itu belum cukup memungkinkan dipasang di hotel. Jadi, akhirnya banyak dipasang di restoran karena lebih memungkinkan ada transaksi," tambahnya.

Prihadi memastikan efektivitas fungsi alat perekam transaksi elektronik
tersebut. Dampaknnya terjadi peningkatan penerimaan pajak daerah cukup
signifikan dari sektor-sektor yang sudah dipasangi.

"Alat itu bukan pengganti kita dari sisi pengawasan. Tapi alat itu sifatnya membantu dari sistem pengawasan. Jadi tetap harus kita awasi juga, apakah alat itu digunakan atau tidak serta apakah ada permainan dari pengaturan sistem atau tidak," pungkasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner