Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BERJALAN kaki merupakan salah satu bentuk olahraga yang paling mudah diakses dan bermanfaat. Anda tidak memerlukan pusat kebugaran atau peralatan khusus dan ini merupakan aktivitas berdampak rendah yang sesuai dengan tingkat kebugaran apa pun. Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, meningkatkan kecepatan berjalan sangatlah penting.
Satu studi Universitas Harvard baru-baru ini yang melibatkan 20 peserta muda menemukan bahwa berjalan cepat meningkatkan gaya pada tulang pinggul hingga 30% dibandingkan dengan berjalan lambat. Ini berarti bahwa berjalan cepat dan meningkatkan daya tahan kardiovaskular dapat menjadi hal yang penting untuk pencegahan osteoporosis dan kesehatan tulang jangka panjang.
Oleh karena itu, para ahli di Harvard menganjurkan kita untuk mengikuti tujuh strategi utama ini untuk mengintensifkan jalan kaki kita. Namun sebelum membahasnya, mari kita kupas alasan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat berbahaya.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan modern. Menghabiskan waktu berjam-jam tanpa aktivitas fisik dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi tubuh. Ini termasuk hal-hal berikut.
Untuk mengatasi efek ini, melakukan aktivitas fisik setiap hari sangat penting untuk menjaga tubuh yang kuat dan fungsional.
Sama seperti angkat beban yang meningkatkan kepadatan tulang, berjalan cepat dapat memperkuat tulang. Kuncinya ialah meningkatkan intensitas dan menerapkan teknik yang tepat secara bertahap.
Ini bukan hanya tentang berjalan lebih cepat, tetapi melakukannya dengan benar untuk mencegah cedera dan memaksimalkan manfaatnya.
Dampak yang dihasilkan oleh jalan cepat merangsang produksi sel-sel tulang, meningkatkan kepadatan, dan mengurangi risiko patah tulang. Selain itu, jalan cepat memperkuat otot-otot kaki, memberikan dukungan yang lebih baik bagi tulang.
Untuk berjalan lebih cepat, efektif, dan aman, ikuti teknik-teknik yang direkomendasikan Harvard berikut.
Baca juga: Berapa Banyak Squat yang Harus Dilakukan Berdasarkan Usia
Jika tidak terbiasa berjalan cepat, tingkatkan kecepatan secara bertahap untuk menghindari cedera dan meningkatkan daya tahan. Berikut caranya.
Baca juga: Sembilan Cara Kendalikan Tekanan Darah Tinggi dengan Cepat tanpa Obat
Berusahalah untuk berjalan cepat setidaknya 150 menit per minggu untuk meningkatkan kepadatan tulang dan kesehatan secara keseluruhan atau sekitar 30 menit sehari dalam lima hari seminggu. Meningkatkan durasi atau intensitas akan menghasilkan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, menggabungkan jalan kaki dengan latihan kekuatan, seperti squat atau latihan resistance band, akan lebih meningkatkan kesehatan tulang dan otot. (Hola USA!/I-2)
Bagi seseorang yang melakukan sedikit atau tidak melakukan aktivitas fisik, 11 menit sehari dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 23%.
Tidak lama setelah Kejuaraan Eropa 2018 di Berlin, Badan Antidoping Rep Ceko menemukan keanehan dalam paspor biologi Drahotova.
Nomor jalan cepat 50 kilometer di Olimpiade Tokyo 2020 mungkin merupakan yang terakhir di Olimpiade.
Penganugerahan medali nomor jalan cepat 20 kilometer putra SEA Games 2023 di Kamboja sempat menarik perhatian. Pasalnya, penerangan untuk podium atlet hanya menggunakan lampu mobil.
Berapa lama idealnya kita berolahraga untuk memberi manfaat bagi otak kita? Apa jenis olahraganya?
Penurunan berat badan membutuhkan pembakaran kalori. Kedua aktivitas itu disebut memungkinkan seseorang membakar kalori dalam jumlah yang cukup.
Pemprov DKI harus melakukan sosialisasi ke warga terkait penanganan polusi seperti menggunakan kendaraan umum.
Bagi warga sulit menerapkan budaya jalan kaki untuk beraktivitas di luar rumah. Apalagi jaraknya jauh tidak masuk akal sehat
Bila kebanyakan orang rata-rata berjalan dengan kecepatan sekitar lima kilometer per jam, orang Hong Kong bisa mencapai enam hingga tujuh kilometer per jam, sehingga terkesan terburu-buru.
Mereka juga mencatat bahwa pada 2018, hipertensi merupakan penyebab utama hampir setengah juta kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved