Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENELITIAN terbaru dari National Institutes of Health (NIH) dan University of Oxford mengungkapkan aktivitas fisik sehari-hari berhubungan erat dengan penurunan risiko kanker. Penelitian ini melibatkan lebih dari 85.000 orang dewasa di Inggris dan menggunakan akselerometer yang dipasang di pergelangan tangan untuk secara objektif mengukur tingkat aktivitas, intensitas, serta jumlah langkah yang diambil peserta.
Individu yang lebih aktif secara fisik berisiko 26% lebih rendah mengembangkan kanker. Temuan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan aktivitas fisik secara rutin dalam kehidupan sehari-hari demi kesehatan yang lebih baik.
Selain itu, jumlah langkah harian yang mencapai 9. 000 langkah juga dihubungkan dengan pengurangan risiko kanker. Menariknya, manfaat ini dapat diperoleh terlepas dari kecepatan langkah yang dilakukan. Ini berarti, bahkan berjalan dengan kecepatan sedang dapat memberikan dampak positif untuk menurunkan risiko kanker.
Studi ini juga mencatat mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik ringan hingga sedang juga berpengaruh dalam menurunkan risiko kanker. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan aktivitas, sekecil apapun, dapat membawa manfaat bagi kesehatan.
Temuan ini memberikan bukti yang kuat bahwa menambahkan lebih banyak aktivitas berjalan ke dalam rutinitas harian, meski dengan kecepatan lebih lambat, dapat membantu mengurangi risiko kanker. Pesan utamanya adalah setiap gerakan itu berarti, dan perubahan kecil dalam gaya hidup dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
Perlu dicatat bahwa penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung. Meski demikian, hasilnya sejalan dengan pedoman kesehatan yang ada, yang merekomendasikan agar kita melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk dalam mencegah kanker.
Studi ini mendorong kita untuk lebih aktif dalam keseharian. Meningkatkan aktivitas fisik, bahkan melalui cara sederhana seperti berjalan kaki lebih sering, bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker. (SciTechDaily/Z-2)
Nama fart walk memang lucu dan catchy, tapi intinya adalah jalan santai selama 10–15 menit setelah makan agar pencernaan berjalan lebih lancar.
Latihan 12-3-30 di treadmill menjadi tren populer di media sosial karena diklaim efektif menurunkan berat badan.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved