Evaluasi demi Memupus Kontroversi

08/2/2025 05:00

DALAM pemerintahan, bongkar pasang kabinet merupakan hal lumrah. Reshuffle kabinet bukanlah hal tabu. Setiap pemerintahan memiliki tantangan yang terus berkembang.

Penyesuaian sering kali diperlukan untuk memastikan kebijakan dapat berjalan dengan lancar.

Itu termasuk dalam pemerintahan yang tengah dijalankan Presiden Prabowo Subianto saat ini. Wacana untuk melakukan evaluasi menteri ialah hal biasa yang bisa dilakukan. Itu disebabkan mengangkat dan memberhentikan menteri merupakan hak prerogratif yang melekat pada seorang presiden.

Presiden tentu ingin memastikan bahwa setiap anggota kabinet selaras dengan visinya dan bekerja dengan dedikasi penuh untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu, evaluasi rutin terhadap para menteri menjadi bagian penting dari strategi pemerintahan yang dinamis.

Presiden harus memastikan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya menjalankan seluruh visi, misi, dan programnya. Artinya, seluruh anggota kabinet tidak boleh memiliki visi dan misi sendiri dalam menjalankan tugas mereka. Semuanya harus bekerja dengan mengacu kepada visi-misi milik presiden.

Perihal tidak selarasnya tindakan menteri dengan kebijakan Presiden Prabowo itu terungkap lewat pernyataan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Ia mengungkapkan, ada menteri-menteri yang mulai kurang seirama dengan Presiden yang tampaknya merujuk pada sejumlah kebijakan yang digulirkan oleh menteri-menteri di Kabinet Merah Putih.

Harus diakui beberapa kebijakan para pembantu presiden belakangan ini memang lebih terasa nuansa kontroversinya ketimbang menawarkan solusi. Alih-alih berpihak pada kepentingan dan kebutuhan rakyat, kebijakan yang muncul akhir-akhir ini malah cenderung menyusahkan rakyat.

Isyarat perombakan terhadap Kabinet Merah Putih yang usianya baru seumur jagung itu juga telah disampaikan Prabowo saat menghadiri puncak peringatan ulang tahun ke-102 NU di Jakarta. Presiden dengan tegas memperingatkan para menteri dan kepala lembaga pemerintah bakal diganti jika tidak bekerja dengan benar.

Prabowo menegaskan tak ragu untuk menindak apabila jajaran pejabatnya di Kabinet Merah Putih tidak mampu bekerja dengan baik. Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa dirinya ingin menghadirkan pemerintahan yang bersih dan benar serta bekerja dengan baik untuk kepentingan rakyatnya.

Peringatan Presiden itu jelas sebuah penegasan bahwa para menteri dituntut tetap sejalan dengan visi dan misi pemerintahan. Jika para pembantu presiden itu tetap mbalelo, jangan ragu untuk melakukan perombakan kabinet.

Perombakan bukan sekadar pergantian posisi, melainkan sebuah upaya strategis untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Langkah yang perlu dilakukan Presiden untuk tetap membuat seluruh jajaran kabinet menjalankan visi, misi, dan programnya.

Langkah itu tentu akan menjadi ujian bagi stabilitas pemerintahan Prabowo. Jika reshuffle benar-benar dilakukan, publik akan menilai apakah perombakan tersebut membawa perubahan nyata atau sekadar strategi politik. Kalau reshuffle tidak dilakukan, rakyat tetap akan menilai sejauh mana dan seefektif apa evaluasi yang dilakukan tanpa 'pergantian pemain'.

Yang pasti setiap keputusan yang diambil harus berorientasi pada kepentingan rakyat dan mampu memperkuat pemerintahan dalam menghadapi tantangan ke depan.

 

 



Berita Lainnya