Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
Perubahan asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 telah menjadi sinyal kuat bagi pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan yang tepat di sisi fiskal.
Kementerian keuangan telah mengkaji dan mengerucutkan opsi yang dapat diambil untuk menghadapi kegentingan yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Pihaknya kini sedang mengidentifikasi seluruh perubahan sehingga bisa mengakomodasi kebutuhan yang bersifat darurat baik di bidang kesehatan maupun social safety net.
Ada sekitar 100 ribu alat pelindung diri (APD) akan dipenuhi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Begitu pun dengan perawatan pasien covid-19.
Penyebabnya jelas karena serangan virus korona yang kini mengganggu ekosistem perekonomian nasional.
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan pengajuan APBN Perubahan juga untuk mendukung efektivitas dan fleksibilitas penggunaan APBN 2020 oleh pemerintah.
Menurut Said, revisi penjelasan yang memberikan kelonggaran defisit APBN dari 3% ke 5% dari PDB dan rasio pajak terhadap PDB tetp 60%
Ekonom Bank Permata Josua Pardede, menilai langkah pemerintah untuk mengalokasikan anggaran APBN untuk memfokuskan terhadap tiga prioritas sudah tepat.
Di masa sulit seperti sekarang, APBN dan APBD harus difokuskan pada tiga hal yakni kesehatan, bantuan sosial dan insentif ekonomi.
Pemerintah sudah melakukan perubahan dalam APBN 2020 dan mempermudah realisasi dan fleksibilitas APBN. Kita sudah mengantisipasi
Akibat pembatalan itu, sejumlah pihak mengkhawatirkan adanya pengurangan pelayanan yang diberikan kepada peserta.
PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan seluruh menterinya untuk mulai mengalkulasi secara detail risiko pelemahan ekonomi global tahun ini
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat APBN 2020 mengalami defisit sebesar Rp36,1 triliun pada akhir Januari.
APBN itu tools pemerintah untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi kita
MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah masih cukup optimistis dengan ekonomi domestik di tahun 2020.
BEBERAPA waktu lalu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja APBN Tahun 2019 di Gedung Djuanda I, Kemenkeu, Jakarta.
Pemerintah sengaja tidak melakukan pemotongan belanja. Tujuannya memberikan stimulus fi skal secara optimal
Dampak dari perlambatan ekonomi global dan ekonomi di banyak negara di dunia, juga berimbas pada laju investasi, kegiatan ekspor dan impor, serta aktivitas dunia usaha di dalam negeri.
Penyerapan belanja K/L selama 2019 tercatat teralisasi sebesar Rp876,4 triliun atau 102,4% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp855,4 triliun.
Total estimasi hingga 31 Desember 2019 diperkirakan meningkat menjadi 215.100 ribu barel per hari atau 1.410 barel per hari di atas target.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved