Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEMENTERIAN Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 179,6 triliun pada Mei 2020. Itu sekitar 21,1% dari proyeksi defisit APBN 2020, yakni Rp 852,9 triliun.
Defisit tersebut juga setara 1,01% terhadap defisit Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2020 sebesar 5,07%.
"Terjadi kenaikan sebesar 42,8% dari defisit Mei tahun lalu. Karena memang terlihat penerimaan negara mengalami kontraksi," tutur Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/6).
Baca juga: Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II Minus 3,1%
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pendapatan negara per Mei 2020 sebesar Rp 664,3 triliun, atau 37,7% dari target peneriman dalam APBN 2020, yakni Rp1.760,9 triliun. Penerimaan negara pada periode Mei 2020 mengalami pertumbuhan negatif 9,0% jika dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Realisasi penerimaan negara bersumber dari penerimaan perpajakan Rp 526,2 triliun, atau 36% dari target sebesar Rp 1.462,6 triliun. Penerimaan dari perpajakan juga terjadi kontraksi minus 7,9% dibandingkan tahun lalu.
Pada pos penerimaan pajak tercatat Rp 444,6 triliun atau 35,4% dari target, yakni Rp 1.254,1 triliun. Sedangkan penerimaan bea cukai mencapai Rp 81,7 triliun, atau 39,2% dari target sebesar Rp 208,5 triliun.
Baca juga: Tidak Biasa, Inflasi Mei Saat Ramadan Hanya 0,07%
Pertumbuhan penerimaan pajak Mei 2020 mengalami kontraksi hingga 10,8% dibandingkan Mei 2019. Di lain sisi, pertumbuhan penerimaan bea cukai masih tumbuh positif 12,4%.
"Kalau kita komposisikan, kelihatan sekali PPh dari migas hanya mencapai Rp 17 triliun dibandingkan tahun lalu, Rp 26,4 triliun. Ini akibat harga minyak merosot tajam. Sehingga, penerimaan PPh migas kontraksi sangat dalam, yakni 35,6% dibandingkan tahun lalu," imbuh Ani, sapaan akrabnya.
Sementara itu, penerimaan cukai masih berkontribusi. Tapi ini disebabkan adanya pergeseran, yakni Rp 66,8 triliun atau tumbuh 18,8%. Menyoroti tarif pajak perdagangan internasional, berdasarkan catatan kinerja ekspor impor BPS, penerimaan bea keluar dan bea masuk alami kontraksi signifikan.
Baca juga: Menkeu: New Normal Harus Seimbangkan Kesehatan dan Ekonomi
“Bea masuk tercatat Rp 13,8 triliun atau kontraksi 7,9%, bea keluar Rp 1,1 triliun atau kontraksi 27,5%," sambungnya.
Adapun realisasi belanja negara mencapai Rp 843,9 triliun, atau 32,3% dari target sebesar Rp 2.613,8 triliun. Pertumbuhan realisasi belanja juga mengalami kontraksi sebesar 1,4% dibandingkan tahun lalu.
Pos belanja negara mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp 537,3 triliun atau 29% dari target, yakni Rp 836,5 triliun.Berikut, transfer ke daerah sebesar Rp 306,6 triliun atau 40,2% dari target, yaitu Rp 762,7 triliun.(OL-11)
ANGGARAN program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Rancangan Undang-Undangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2026 yang mencapai Rp335 triliun sudah direvisi Sri Mulyani
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memastikan ketersediaan anggaran untuk dua lembaga yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, melemparkan isu terkait naiknya iuran kepesertaan BPJS Kesehatan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
PERNYATAAN Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan rendahnya gaji dosen dan guru di Indonesia menuai kritik tajam berbagai kalangan.
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Pembentukan lembaga-lembaga baru oleh Presiden Prabowo Subianto sejatinya memang dibutuhkan dalam agenda pembangunan, namun seharusnya tidak membebani APBN
Fokus belanja besar pada program makan bergizi gratis (MBG) berisiko menekan stabilitas fiskal dan makroekonomi.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Wihadi Wiyanto menilai anggaran yang ada di dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun untuk pendidikan telah sesuai dengan ketentuan UU.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said menuturkan, pihaknya belum melihat mendetail perihal rancangan anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan janjinya untuk membawa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia menuju kondisi tanpa defisit pada 2007
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved