Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7) malam. Salah satu pesan yang ditekankan adalah pentingnya menjaga defisit anggaran dan mendorong reformasi fiskal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden ingin agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk membiayai program-program strategis yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
“Arahan Bapak Presiden sudah sangat lengkap. Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilanjutkan agar kita bisa memperoleh penerimaan yang cukup. Sementara belanja diarahkan untuk program-program penting,” kata Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers setelah rapat.
Sri menyebut Prabowo juga mendorong agar regulasi-regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi bisa dipangkas. Tujuannya agar roda perekonomian tidak selalu bertumpu pada APBN.
“Beliau menekankan pentingnya langkah-langkah deregulasi agar ekonomi kita bisa tumbuh lebih mandiri. Jadi fokusnya adalah perbaikan regulasi supaya dunia usaha, investasi, dan perdagangan makin mudah berkembang, termasuk dari sisi tata kelola,” ujarnya.
Terkait penyusunan RAPBN 2026, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dokumen anggaran akan memuat program-program unggulan Presiden, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat (SR), Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih, serta inisiatif ketahanan pangan. Selain itu, APBN 2026 juga akan mendukung sektor pendidikan, mulai perbaikan sekolah dasar dan madrasah, penguatan sekolah digital, hingga program dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Dalam rapat tersebut, hadir pula Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. (Ant/E-3)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan laporan terkait pertanggungjawaban APBN 2024, outlook fiskal 2025, serta penyusunan RAPBN 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeklaim kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditutup dengan cukup baik.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah memutuskan ru Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik menjadi 12% per 1 Januari 2025.
Defisit APBN makin lebar hingga Rp153,7 triliun
Pemerintah mengajukan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan melebar menjadi 2,78% dari PDB.
Dengan kondisi yang ada, pemerintah harus lebih prudent dalam mengelola fiskal dan menerapkan prinsip spending better.
APBN per Mei 2025 tercatat mengalami defisit Rp21 triliun, atau 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved