Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Harga Cabai di Depok Tembus Rp110 Ribu

Kisar Rajaguguk
23/2/2024 13:45
Harga Cabai di Depok Tembus Rp110 Ribu
Harga cabai di Depok tembus Rp110 ribu(MI/Susanto)

DUA hari terakhir, harga cabai merah besar di pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) kian tak terkendali. Dari harga Rp90 ribu, kini tembus ke Rp110 ribu per kilogram (kg) setara beras premium 7 kilogram.

Suminten, salah satu pedagang cabai di Pasar Sukatani, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos menuturkan, terkereknya harga bumbu dapur berasa pedas ini dirasakan dua hari ini, Kamis-Jumat (23/2/2024).

Dari semula harga Rp90 ribu melejit hingga Rp110 ribu per kilogram.

Baca juga : Susul Beras, Harga Cabai dan Telur Ikut Meroket

Harga cabai merah kriting ikut pula naik. Dari semula Rp70 ribu naik menjadi Rp100 ribu per kilogram. Kemungkinan harga cabai ini masih akan naik lagi.

"Kemungkinan harga cabai ini masih akan naik lagi karena tak lama lagi akan tiba Ramadan. Masyarakat sangat membutuhkan bumbu dapur," katanya kepada Media Indonesia, Jumat (23/2).

Melambungnya harga cabai ini, sambung Suminten memicu daya beli masyarakat yangu terus menurun. Utamanya pedagang eceran, yang biasanya rata-rata membeli 1-2 kilogram per hari untuk dijual lagi, kini rerata hanya setengah kilo, bahkan kurang dari itu.

Baca juga : Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu Per Kg. Naik Rp40 Ribu!

Karena itu, stok dagangannya pun dikurangi. Dari yang biasa menyediakan stok 50 kilogram per hari, kini cukup 20 kilogram

‘’Nggak berani kulakan banyak, soalnya daya beli juga menurun,’’ ungkap pedagang sayur warga Jalan Bakti Abri, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos itu.

Baca juga : Harga Beras Stabil di Harga Tinggi

Senada Mariyatun. Pedagang yang membuka lapak sayur di Pasar Tugu, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis tak menjamin harga bumbuh-bumbuhan akan turun. Soalnya, kata dia, bulan ramadhan sudah hitung jari. Karena biasanya tiap tahun menjelang bulan puasa semua kebutuhan pangan naik.

"Terlepas dari berkurangnya pasokan karena alasan ini dan itu, tapi yang jelas tiap menjelang bulan puasa harga pangan pasti naik, " ucapnya.

Seiring dengan harga yang tak terkendali tersebut, lanjutnya, kini banyak pembeli atau (konsumen) di Pasar Tugu yang menyiasati dengan mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau.

Baca juga : Usai Lebaran, Harga Cabai di Pasar Sukatani Kota Depok Tembus Rp60 Ribu per Kg

Bahkan komposisinya lebih banyak cabai rawit hijau. Sangat dimaklum, karena Rp100 ribu-Rp110 ribu per kilogram itu sangat mahal

" Dan sebab itulah, stok cabai rawit yang disediakan pun tidak banyak, " tutur Mariyatun.

Sama dengan Suminten dan Mariyatun, Aprilia pedagang sayur Pasar Agung, Jalan Proklamasi, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya mengatakan harga cabai sudah semakin tak terkendali.

Baca juga : Harga Cabai Rawit di Bangka Tembus Rp120 Ribu, Jelang Bulan Ramadhan

Karena saking mahalnya harga cabai tersebut, stok cabai yang masih layu pun laku.

"Cabai yang layu pun masih di harga Rp95 ribu per kilogram.

Bahkan, lanjut dia, cabai rawit kering pun banyak diburu, " bebernya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Sukatani Tri Handoko, KUPTD Pasar Tugu, Ikhwan Suryadin Nasution, dan KUPTD Pasar Kemirimuka, Budi Setyanto berujar tak bisa menurunkan harga alias menstabilkan ke harga terendah. Karena dari induknya harga cabai sudah naik.

"Tentu kan mereka (pedagang) akan melakukan penyesuain dan tak mungkinlah menjualnya ke pembeli dengan harga induk. Di zaman now ini mana ada pedagang yang mau rugi, " ucapnya (Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya