Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMODITAS bahan pokok beras saat ini terpantau stabil di harga tinggi, setelah mengalami kenaikan harga cukup significant. Harga kebutuhan pokok lainnya cenderung stabil, kecuali cabai yang mengalami kenaikan.
Berdasarkan pantauan Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Dinkopdag dan UKM) Kabupaten Temanggung, Sabtu (23/9), komoditas beras jenis IR64 saat ini stabil di kisaran harga Rp14.500 per kilogram (kg). Beras jenis yang sama dengan kualitas di bawahnya rata-rata ditawarkan dengan kisaran harga Rp 10.800 per kg.
Komoditas lainnya seperti minyak goreng curah stabil pada Rp13.500 per liter kemasan premium dan Rp18.000 per liter dan kemasan sederhana Rp14.500 per liter.
Baca juga: Lagi, Harga Beras di Pesisir Gresik Hampir Rp16 Ribu per Kg
Harga ayam pedaging cenderung turun Rp1.000 per kg, yakni dari semula Rp37 ribu menjadi Rp36 ribu. Harga daging ayam kampung stabil Rp95 ribu per kg, dan harga daging sapi masih Rp135 ribu per kg. Harga telur turun dari Rp26 ribu per kg menjadi Rp25.500 per kg.
"Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional, harga bahan pokok cenderung stabil, stoknya juga cukup, aman. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga karena permintaan dari warga yang meningkat," kata Kepala Dinkopdag dan UMKM Temanggung, Ponco Marbagyo.
Baca juga: Presiden Klaim Semua Harga Bahan Pangan Turun, kecuali Beras
Menurut Ponco, hanya komoditas cabai dan bawang yang mengalami kenaikan harga. Di Pasar Temanggung kenaikan harga cabai rata-rata Rp10 ribu per kg. Harga cabai merah keriting stabil pada Rp30 ribu per kg. Harga cabai rawit merah naik dari Rp20 ribu per kg menjadi Rp30 ribu per kg.
Cabai rawit hijau naik Rp5.000 per kg dari Rp30 ribu per kg menjadi Rp35 ribu per kg. Sedangkan harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg, atau naik rata-rata Rp5.000 per kg. (Z-3)
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved