Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Warga Keluhkan Harga Beras di Pasar Tradisional Masih Mahal

Kristiadi
28/7/2025 17:08
Warga Keluhkan  Harga Beras di Pasar Tradisional Masih Mahal
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan menyalurkan beras cadangan pangan (BCP) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Tasikmalaya.(Dok Pemkot Tasikmalaya)

HARGA beras di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur merangkak naik seharga Rp 1.500 perkilogram dan banyak warga mengeluhkan dengan kondisi beras premium masih belum stabil. Kenaikan tersebut, membuat para pembeli terpaksa membeli beras sebesar Rp 15  ribu per kg.

Nunung, warga Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya mengatakan, harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg. Kenaikan beras menjadi beban, karena beras kualitas bagus selalu dijual setiap minimarket maupun mal seharga Rp 75 ribu, Rp 89 ribu per 5 kg.

"Kenaikan harga beras sudah lama terjadi dan awalnya kualitas medium yang dijual pedagang Rp 11.500 ribu disulap menjadi premium seharga Rp 13.500 perkg. Akan tetapi, beras kualitas premium sekarang dijual Rp 14 hingga Rp 15 ribu perkg, beras premium super saat ini berada di angka Rp 16 ribu dan Rp 17 perkg paling banyak dijual setiap mall maupun minimarket," katanya, Senin (28/7/2025).

Pedagang beras di kios pasar Pancasila, Dudung, 55, mengatakan, kenaikan harga beras memang sudah terjadi sejak lama dan sekarang harganya merangkak naik dari semula pedagang menjual Rp 12.500 naik Rp 13.500 hingga Rp 15 ribu. Namun, untuk beras dengan harga Rp 13 ribu tidak lagi menjual karena mereka dikirim dari bandar dan penggilingan.

"Saya pilih mengurangi sedikit keuntungan dan harga masih tetap terjangkau meski kondisi sekarang harga beras mahal dan sejumlah konsumen terpaksa mengurangi pembelian. Akan tetapi, biasanya pedagang punya cadangan satu karung tapi sekarang hanya ada setengah meski penjualan beras dalam kondisi normal dan para pedagang memang mendapat pasokan 7 ton per hari tetapi saat ini hanya 5 ton," ujarnya.

Sementara itu, pemilik penggilingan padi, Engkus, 65, warga Cicurug mengatakan, kenaikan harga beras yang terjadi karena tidak ada petani yang menjual gabah kering pungut (GKP) lantaran panen raya selama itu telah dilakukan dan sekarang ini sudah masuk tanam. Namun, para petani berada di wilayahnya sebagai besar mereka sudah melakukan tanam dan ada daerah lainnya baru panen tapi hanya sebagian kecil saja.

"Kenaikan beras memang sudah terjadi sejak lama dan awalnya dijual Rp 10.800 perkg merangkak naik sebesar Rp 13 ribu hingga sekarang Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu. Akan tetapi, beras medium selama ini memang sudah tidak ada karena kondisi di setiap pedagang memang sudah berganti nama yakni beras premium hingga kualitas yang ada tidak jauh berbeda dengan beras medium dan harganya Rp 13.500 perkg," paparnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya