Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Beras Naik, IPH Padang Panjang Alami Peningkatan

Yose Hendra
16/6/2025 23:16
Harga Beras Naik, IPH Padang Panjang Alami Peningkatan
Pekerja mengangkat beras di pasar.(Dok. Antara)

KENAIKAN harga beras memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di 14 provinsi pada minggu kedua Juni 2025. Padang Panjang turut mengalami fluktuasi harga, dengan beras menjadi salah satu komoditas utama penyumbang kenaikan tersebut.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual pada Senin (16/6), dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir. Dari hasil pemantauan, satu provinsi tercatat stabil, sementara 23 provinsi lainnya mengalami penurunan IPH.

Di Padang Panjang, Analis Perekonomian Setdako, Chandra Erfiko, menyebutkan bahwa pada minggu keempat Mei 2025, IPH berada di angka -3,21. Namun memasuki Juni, terjadi fluktuasi yang dipicu naiknya harga beberapa bahan pangan, terutama beras.

“Harga beras kualitas II naik Rp250 atau sebesar 1,72 persen. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong IPH Padang Panjang naik dibanding minggu sebelumnya,” ujar Chandra.

Selain beras, beberapa komoditas lain yang turut mengalami kenaikan harga adalah daging ayam broiler (naik Rp50 atau 0,16%), cabai rawit (naik Rp5.000 atau 1,92%), bawang merah (naik Rp833 atau 2,46%), bawang daun (naik Rp6.000 atau 42,86%), dan seledri (naik Rp5.000 atau 16,67%).

Namun demikian, masih terdapat sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti cabai merah (turun Rp1.116), bawang putih (turun Rp1.667), kacang kedelai (turun Rp250), serta terong dan bawang bombai.

Sementara itu, harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil, di antaranya beras kualitas I dan III, tepung terigu, daging sapi, cabai hijau, kacang hijau, dan minyak goreng kemasan.

Dari sisi inflasi, Padang Panjang mengalami penurunan inflasi secara tahunan (year on year/YoY) pada Mei 2025 menjadi 1,76 persen, dari sebelumnya 2,55 persen pada April. Sementara secara bulanan (month to month/MoM), tercatat deflasi sebesar -0,77 persen.

Dalam rakor tersebut, Tomsi Tohir juga menyinggung progres pelaksanaan sejumlah program prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia mengingatkan kepala daerah untuk serius menangani program seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), dan pembangunan Sekolah Rakyat, yang hingga pertengahan Juni masih mengalami kendala administratif di berbagai daerah. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya