Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Mahasiswa Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Jembatan Perjuangan Karang Resik Tasikmalaya

Kristiadi
10/8/2025 14:13
Mahasiswa Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Jembatan Perjuangan Karang Resik Tasikmalaya
Dua perwakilan mahasiswa pecinta alam tergabung dalam tim Tasikmalaya Caving Community (TCC) yang diinisiasi oleh Komunitas Repubik Aer Tasikmalaya dan Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) membentangkan bendera merah putih raksasa di jembatan(MI/Kristiadi)


Dua orang perwakilan mahasiswa pecinta alam tergabung dalam tim Tasikmalaya caving community (TCC), bentangkan bendera merah putih ukuran raksasa di atas Jembatan perjuangan Karang Resik tahun 1947. Pembentangan bendera merah putih tersebut, peringati hari ulang tahun (HUT) ke 80 Kemerdekan Republik Indonesia.

Bendera merah putih raksasa ukuran 10 x 4 meter tersebut dibentangkan berada di sisi jembatan perjuangan Karang Resik dengan teknik memanjat tali dan memakai simpul. Kedua mahasiswa pecinta alam tergabung dalam tim Tasikmalaya caving community (TCC) tersebut, dengan penuh semangat dan menjadi simbol perjuangan 1947 tidak pernah padam.

Ketua Komunitas Repubik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech mengatakan, memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sejumlah komunitas yang dinisiasi oleh Tasikmalaya Caving Community (TCC) dan Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) dengan gagah berani membentangkan bendera merah putih berukuran raksasa. Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

“Kami ingin menghidupkan kembali perjuangan di jembatan Karang Resik yang telah menjadi saksi bisu, karena pasukan dan rakyat pada tahun 1947 mereka saling bahu-membahu untuk mempertahankan kemerdekaan dari tentara Belanda. Namun, pada momen yang dilakukan bukan hanya sejarah Tasikmalaya, tapi menjadi bagian dari sejarah Indonesia," katanya, Minggu (10/8/2025).

Harniwan mengatakan, jembatan Karang Resik bukan hanya sekadar infrastruktur penghubung antara Tasikmalaya- Ciamis tapi pada tanggal 10 Agustus 1947, lokasi ini menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara tentara Divisi Siliwangi bersama masyarakat melawan konvoi kendaraan Belanda. Namun, belanda yang berusaha masuk ke Tasikmalaya terpaksa mundur karena jembatan dihancurkan oleh pejuang dan membuat pasukan musuh tak mampu menembus pertahanan.

"Peristiwa ini memperlihatkan kecerdikan strategi perang gerilya dan keteguhan hati rakyat lantaran ada catatan sejarah lokal, pertempuran Karang Resik menjadi salah satu titik penting dalam sejarah dan mempertahankan kemerdekaan RI di Priangan Timur. Akan tetapi, strategi memutus akses logistik dan mobilitas Belanda berhasil menahan laju agresi militer," ujarnya.

Menurut, Ketua Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) mengatakan, pembentangan bendera merah putih yang berukuran jumbo berada di atas jembatan perjuangan Karang Resik mengandung pesan yang dalam terutamanya perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dilakukan di medan tempur, tetapi juga dalam bentuk menjaga persatuan, kemandirian dan cinta tanah air masa kini.

"Generasi muda harus mengenal sejarah agar tidak tercerabut dari akar perjuangan dan kita bisa saja maju secara teknologi, tapi semangat gotong royong, keberanian seperti tahun 1947 harus tetap kita warisi. Pembentangan bendera merah putih yang berukuran raksasa yang dikibarkan hadir dari tokoh masyarakat, TNI, Polri, BPBD, Tagana, gerakan pramuka dan pemerintah Kelurahan serta ratusan warga langsung menghormati bendera merah putih yang dibentangkan," pungkasnya. (H-1)


 

Images



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya