Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tren Diet Intermittent Fasting Buat Badan Langsing, Dokter Gizi: Konsultasikan dengan Ahli

Media Indonesia
28/1/2025 21:49
Tren Diet Intermittent Fasting Buat Badan Langsing, Dokter Gizi: Konsultasikan dengan Ahli
Ilustrasi(freepik.com)

TREN diet dari tahun ke tahun selalu berubah dan berkembang. Saat ini, banyak selebritas tanah air yang gemar menjalani diet  intermittent fasting (IF).

Metode ini dikenal efektif menurunkan berat badan lewat pengaturan pola makan dalam jangka waktu tertentu setiap harinya

Beberapa artis yang pernah mencoba diet ini yakni Marshanda, Amanda Manopo, hingga Ricky Cuaca. Mereka berhasil mencapai target berat badan ideal berkat diet intermittent fasting

Dokter gizai dr Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM mengatakan, diet IF bukan tanpa risiko meskipun hasilnya terlihat menjanjikan. 

"Intermittent fasting ini salah satu teknik yang orang merasa bahwa ini adalah diet untuk menurunkan berat badan, oke, nggak apa-apa," ujarnya saat ditemui media beberapa waktu lalu. 

Hal ini, lanjutnya, berdasarkan sejumlah penelitian yang menyebutkan intermittent fasting bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, serta kadar kolesterol dalam darah.

Namun, dia mengatakan, penting bagi siapa saja yang ingin mencoba metode ini, untuk memahami kondisi tubuh masing-masing terlebih dahulu. Sebab, efek intermittent fasting bisa berbeda-beda pada setiap orang. 

"Kalau intermittent fasting-nya ini ternyata buat dia oleng, pusing, berkepanjangan, nggak bisa kerja, nggak bisa mikir, kemudian nggak bertenaga tapi misalnya harus olahraga, harus bekerja, jadinya nggak kuat. Jadi, setiap orang ini beda-beda efeknya, kita nggak bisa sama ratakan," jelas dia

Karena itu, dr Marya menekankan pentingnya menjalankan diet ini dengan tetap memenuhi kebutuhan gizi seimbang. "Kalau mendapat benefit dari intermittent fasting, dalam hal klinis maupun entah itu hasil laboratorium, silakan dilanjutkan, tapi tetap mengadaptasi dengan nilai gizi seimbang. Tapi kalau misalnya baru mulai, sudah pingsan, ya sudah nggak usah dilanjutkan," sarannya. 

Dia mengungkapkan, manfaat yang menjanjikan seperti stabilisasi gula darah dan pengendalian kolesterol, membuat IF memang bisa menjadi pilihan. Namun, jika dilakukan tanpa pertimbangan yang tepat, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti kekurangan gizi atau masalah hormonal.

Jadi, sebelum memulai diet apa pun, termasuk intermittent fasting, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi agar mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi tubuh. 

Dokter Marya menekankan, kita harus fokus pada target awal ketika melakukan diet. "Jadi, silahkan saja dilakukan, sejauh kuat, memenuhi gizi seimbang, dan mendapat benefit, buat saya sih nggak apa-apa. Yang penting next-nya, ini mau diapain kelanjutannya? Jangka panjang ini juga harus dipikirkan setiap orang, mampu laksana atau tidak, badannya menjadi lebih sehat kah, atau justru menjadi timbul masalah yang lain, itu harus dipikirkan," kata dr Marya.

 Tentu diet dengan tujuan hanya menjadi kurus namun nutrisi yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi bukanlah tujuan yang bagus untuk kesehatan jangka panjang. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya